Di luar halaman Istana, tepatnya di jalan raya Malioboro, masyarakat luas berkerumun ingin turut menjadi saksi pelantikan meski halaman pintu Istana tetap tertutup. Namun, siapa sangka justru masyarakat mendapat "tontonan" baru. Yakni proses syuting acara Sentilan-Sentilun yang tokohnya diperankan oleh aktor Slamet Rahardjo Djarot dan Butet Kertarejasa.
Selesai syuting di depan Istana, Butet dan Slamet Raharjo naik andong menuju ke Pagelaran, Keraton. Di tempat ini ternyata juga sedang berlangsung nonton bareng pelantikan Gubernur-Wagub lewat 3 monitor yang dipasang panitia Sekber.
Hadirnya Butet dan Slamet, besamaan dengan usainya acara pelantikan Sultan sebagai Gubernur. Warga masyarakat yang semula duduk lesehan sembari makan kacang, ubi dan, pisang rebus pun bersalam-salaman. Saat itulah Butet dan Slamet Raharjo memasuki Pagelaran. Rupanya keduanya meneruskan proses syutingnya. Dua artis ternama itu pun dikerubuti massa yang berbaur dengan wartawan. "Silakan tanya. Kalau pertanyaannya bodoh, ya jawabannya bodoh," seloroh Butet kepada wartawan. Dua aktor hebat itu langsung duduk lesehan bebaur dengan para pejuang keistimewaan.
Apa kata Butet tentang Sultan yang baru saja dilantik? "Pemimpin yang aspiratif, mendengarkan aspirasi rakyat. Ke depan harus ada komitmen yang tegas dari Pak Sultan, sebagai Gubernur, sebagai langkah lanjut perjuangan masyarakat Yogya, adalah ikut dalam pemberantasan korupsi. Jadi dengan demikian, hendaknya di bawah kepeimp Sultan, rakyat yogya menjadi pasukan semut ngangrang mengganyang korupsi. Sultan pemimpin yang nyata memimpin rakyatnya aktif memberantas korupsi," paparnya, disambut tepuk tangan riuh orang-orang yang mengerumuninya.
Apakah rakyat Yogya boleh mengkritik Gubernurnya? "Kritik itu menyehatkan, kritik itu suplemen, dan vitamin bagi pemimpin," tegasnya
Rini