TabloidNova.com - Hari raya Idul Fitri semakin dekat. Seiring dengan kedatangan hari kemenangan itu, banyak pula warga yang melakukan aktivitas penukaran uang tunai untuk keperluan di hari Lebaran. Maraknya aktivitas penukaran uang tersebut tentu saja memicu beberapa pihak tak bertanggungjawab yang ingin mencoba peruntungan mereka dengan mengedarkan atau menukarkan uang palsu pecahan kecil.
Bank Indonesia (BI) sudah sejak awal mengimbau agar masyarakat menukarkan uang tunai untuk keperluan hari raya Idul Fitri di tempat-tempat penukaran uang resmi guna menghindari risiko peredaran uang palsu (upal). Tak hanya akan dirugikan dengan fisik uang yang palsu, tapi kadangkala para pelaku tak bertangungjawab tersebut bisa memasang harga dengan selisih yang kelewat tinggi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, BI telah menyediakan tempat penukaran uang tunai resmi di Lapangan IRTI, Monas. "Masyarakat jangan menukar di tempat yang tidak resmi. Risikonya kalau tidak teliti, takutnya diselipkan (upal) di tengah-tengah dan kan harus bayar. Datanglah ke yang gratis, yang aman," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Lambok Antonius Siahaan di Lapangan IRTI, Monas, Rabu (16/7/2014) seperti laporan Kompas.com.
Menurut catatan BI, kebanyakan peredaran uang palsu terjadi di daerah-daerah padat penduduk. Pulau Jawa merupakan lokasi terbesar penemuan upal karena jumlah penduduk yang besar. "Jakarta, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur ini provinsi yang banyak ditemukan karena kegiatan ekonomi dan penduduk yang banyak."
Yetta Angelina / Sumber: Kompas.com