Bantuan Hari Literasi Sedunia

By nova.id, Kamis, 20 September 2012 | 01:44 WIB
Bantuan Hari Literasi Sedunia (nova.id)

Bantuan Hari Literasi Sedunia (nova.id)

""

Acara ini diselenggarakan di pusat kebudayaan "Campong To" di Kampung Melo dengan rangkaian upacara yang dipimpin oleh Avent, sesepuh desa setempat. Sebelum di lakukan upacara penyerahan buku prosesi juga dimeriahkan dengan tarian tradisional.

 Dihadiri oleh Nila Tanzil pendiri Taman Bacaan Pelangi yang menjadi tuan rumah di dampingi Michelle Lombard, Presiden Emerging Markets Pearson Asia Pasific dan Erman Rahman dari The Asia Foundation. Dalam sambutannya Michelle Lombard dengan gembira menyatakan ingin mendukung pembangunan dan memberi inspirasi untuk mengubah kehidupan lewat membaca buku.

"Buku membantu anak-anak untuk belajar dan program We Give Books memberikan akses gratis ke perpustakan digital yang besar yang menyediakan buku anak-anak yang sangat bagus. Untuk setiap buku yang dibaca secara online maka satu buku baru kepada organisasi literasi yang memiliki reputasi baik seperti Books for Asia dan Taman Bacaan Pelangi,"jelasnya.

Buku-buku yang disumbangkan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi lebih dari 25 program bacaan berbasis komunitas di Flores.

Ditambahkan oleh Erman Rahman dari The Asia Foundation bahwa kemajuan literasi atau melek huruf dapat membantu mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesehatan, memajukan demokrasi dan mendorong hak asasi manusia serta kesamaan gender.

Sebagai pendiri Taman Bacaan Pelangi yang dibentuk sebagai usaha membangun perpustakan anak-anak di daerah terpencil di bagian Timur Indonesia, Nila Tanzil sangat berharap kerjasama dapat berlanjut dan anak-anak di daerah terpencil di Indonesia bagian Timur akan menikmati bacaan yang berkualitas.

Sebanyak 80 anak dari Taman Bacaan Pelangi yang hadir saat penyerahan buku terlihat sangat senang dan tidak sabar untuk segera membacanya. Turut hadir dalam acara tersebut para orang tua dan anak-anak dari Kampung Melo serta kampung sekitarnya Kampung Ro'e termasuk kepala pusat kebudayaan desa, Yoseph Ugis.

Swita