Tribute to Sisingamangaraja

By nova.id, Selasa, 26 Juni 2012 | 17:46 WIB
Tribute to Sisingamangaraja (nova.id)

Tribute to Sisingamangaraja (nova.id)

"Foto: Debbi "

Bertepatan memperingati 105 tahun wafatnya pejuang Sisingamangara XII, desainer muda Sumatera Utara, Torang Sitorus  dan Forum Sisingamangaraja XII mengadakan acara yang berkaitan dengan ulos.

Misalnya, menenun ulos, pameran Ulos tua dan bermacam aksesories Batak lainnya yang dipamerkan di Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention Center Medan selama tiga hari berturut-turut dan  malam puncaknya Minggu (17/6) lalu dengan menampilkan hasil rancangan Torang yang dibawakan penampilan pragawan-pragawati dari Medan dan Finlandia.

Tribute to Sisingamangaraja menghadirkan eksibisi 200 ulos dan kebaya kuno dari berbagai etnis Batak Sumatera Utara (Sumut).  Acara dilengkapi sekilas dengan memberikan gambaran dan proses pembuatah ulos serta filosofinya.

"Acara ini adalah bentuk apresiasi saya terhadap tokoh Nasional Sisingamangaraja XII. Saya akui saat ini Ulos belum setenar Batik atau tenun dari NTB. Tapi, setidaknya saat ini tenun ulos  dapat mencuri perhatian dunia International. Apalagi, saya sudah masuk sebagai Nominator penghargaan Unesco Award untuk kategori kriya belum lama ini," jelas Torang yang ingin mendirikan Museum Ulos Sumut di Medan.

Menurut Torang, kepopuleran Ulos dan batik itu tak sama. "Ulos bukan produksi konveksi  tetapi produk tenun. Saat membikin Ulos, motif dibuat secara langsung saat menenun. Beda dengan batik yang motifnya digambar dahulu," ujar Torang. Untuk membikin Ulos perlu waktu 3-4 minggu lamanya.

Debbi