Lakon ini mengisahkan tentang dunia dongeng, di sebuah negeri cinta. Mereka mengolah perkakas dapur seperti ember, panci, piring menjadi sesuatu yang hidup. Lakon mengolah kisah tentang cerita dongeng, ada seorang putri cantik, sang pangeran, dan orang-orang jahat.
Dunia dongeng dipadukan dengan realitas keseharian yang ada di sekitar kita, yang menjadi masalah kita hari-hari belakangan ini. Karena dekat wilayah dongeng inilah, Agus Noor, salah satu tim kreatif menyebut, "Lakon ini cocok untuk tontonan keluarga."
Tidak seperti pentas Teater Garasi sebelumnya yang biasa menampilkan gerak simbolis, pertunjukan kali ini memang berlangsung cair. Sesuai dengan judulnya, kisah ini pun kental musik dan gerak. Yang patut diacungi jempol adalah panggung yang berubah menjadi ruang penuh artistik. Begitu memanjakan mata.
Butet Kartaredjasa dalam pengantarnya mengatakan, "Mungkin Anda akan melihat sebuah gaya teater dan cara ungkap yang berbeda. Teater musikal yang memanjakan keliaran imajinasi, dan membimbing fantasi kita ke dunia dongeng yang boleh dipertalikan dengan konteks sosial politik Indonesia hari ini."Henry