"Sebenarnya sulit menyisihkan waktu untuk merawat diri. Paling pas weekend saya sempatkan untuk bermanja ria seperti pijat refleksi, spa. Tapi kalau tak ada waktu, paling luluran sendiri di rumah," ujar dara yang hampir 4 tahun bekerja di Hotel Santika Jogja.
Bagi Fera, menjadi PR bukan hanya untuk menciptakan image dari perusahaan yang dikelolanya, tetapi harus selalu membuat brand awareness dan memberikan sesuatu yang berbeda di masyarakat untuk bersaing di kancah dunia perhotelan. "Untuk meningkatkan image hotel, creative event harus selalu dilakukan. Kami harus sering mengadakan acara agar memberikan nilai lebih kepada stake holder," papar lulusan Komunikasi UPN Yogyakarta.
Fera yang pernah meraih penghargaan The Best Employes 2010 Santika Indonesia dan Best of The Best Employes 2010 Kompas Gramedia ini meniti karier sebagai PR dari nol. Selama menjalani karier, Fera selalu memegang prinsip 3-B yaitu, brand, beauty, dan behavior. Dengan menjalankan konsep tersebut, seorang PR seharusnya lebih bisa mengamati situasi di sekelilingnya, lebih pintar, dan jeli melihat peluang, karena PR juga dituntut harus kreatif. "Seorang PR juga harus bisa merawat diri dari dalam maupun luar, serta harus bisa menjaga etika," kata perempuan yang juga pernah menjadi juara I Public Speaking Competition dari Kapilawastu tahun 2008.
Fera masih ingin mengukir prestasi di dalam kariernya, baik untuk dirinya maupun perusahaan. Untuk itu, Fera mengaku perlu lebih mengeksplorasi diri lagi. Selain itu perempuan yang pernah menjadi asisten dosen ini juga memiliki keinginan meneruskan hobinya mengajar. "Saya masih ingin meneruskan S2. Suatu saat ingin jadi dosen karena waktunya lebih fleksibel," tegasnya.
Semoga keinginannya tercapai.
Siswanto