Kemungkinan Prabowo-Titiek Rujuk Sekitar 56 Persen

By nova.id, Sabtu, 21 Juni 2014 | 11:20 WIB
Kemungkinan Prabowo Titiek Rujuk Sekitar 56 Persen (nova.id)

TabloidNova.com - Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD, mengemukakan, kemungkinan Prabowo Subianto rujuk dengan mantan istrinya, Siti Hediati (Titiek Soeharto), adalah 56 persen.

Hal ini ia sampaikan seusai menggelar peresmian kantor MMD Initiative wilayah Barat di Provinsi Bengkulu, Jumat (20/6/2014). "Insya Allah, beliau (Prabowo) rujuk dalam waktu dekat. Saya jamin 56 persen informasi ini benar," kata Mahfud MD.

Baca: Adik Prabowo Dukung Kakaknya Rujuk dengan Titiek Soeharto

Sementara itu, calon wakil presiden Hatta Rajasamenganggap wacana menyatukan kembali bakal calon presiden Prabowo Subianto dengan Titiek Soeharto, merupakan inisiatif pribadi. Sebelumnya, wacana itu dilontarkan Ketua Organisasi sayap Partai Amanat Nasional (PAN), Perempuan Amanat Nasional (Puan), Erwina Yunarti. (baca: Ada yang Ingin Membantu Prabowo-Titiek Rujuk)Hatta mengatakan, apa yang disampaikan organisasi Puan tak akan menjadi keputusan partai.

Baca: Prabowo-Titiek Soeharto Pisah karena Politik

"Itu kan bagus saja, tapi tidak perlu jadi keputusan partai," ujar Hatta singkat, seusai mengunjungi KH Salahuddin Wahid, di Jakarta Selatan, akhir Mei lalu.

Sebelumnya diberitakan, organisasi sayap PAN, Perempuan Amanat Nasional (Puan), menyatakan, siap menyatukan kembali hubungan bakal calon presiden Prabowo Subianto dengan mantan istrinya, Siti Hediati Haryadi yang akrab disapa Titiek Soeharto, demi kepentingan bangsa.

"Kami sebagai organisasi sayap PAN pendukung Prabowo-Hatta siap menyatukan kembali hubungan silahturahim antara Pak Prabowo dan Bu Titiek, kan tidak ada salahnya," kata Ketua Umum DPP Puan Erwina Yunarti di sela-sela acara deklarasi dukungan organisasi sayap PAN terhadap pasangan Prabowo-Hatta di Kantor DPP PAN, Jakarta, Jumat (23/5/2014), seperti dikutip Antara.

Baca: Ditanya Kabar Rujuk dengan Prabowo, Ini Jawaban Titiek Soeharto

Pernyataan Erwina itu dilontarkan menyikapi adanya pertanyaan di masyarakat terkait siapa ibu negara pendamping Prabowo jika Prabowo terpilih menjadi presiden RI dalam Pilpres 9 Juli mendatang.

Kompas.com/Firmansyah/Ambaranie Nadia Kemala Movanita