Guru JIS: Tuduhan Itu Salah!

By nova.id, Kamis, 12 Juni 2014 | 08:35 WIB
Guru JIS Tuduhan Itu Salah (nova.id)

Guru JIS Tuduhan Itu Salah (nova.id)

"Hotman Paris mewakili guru JIS (foto: Yetta) "

TabloidNova.com - Dua dari tiga klien Hotman Paris Hutapea yang dibawanya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya pagi ini, tercatat sebagai pegawai JIS yang tadinya akan dideportasi pihak Imigrasi karena menyalahi izin tinggal di Indonesia. Menurut Hotman, langkah mereka melaporkan Dewi ke Polda Metro Jaya tidak menyalahi aturan keimigrasian. "Kalau mengenai lapor ke polsi, siapapun berhak, itu hak azasi, tidak perlu izin imigrasi."

Meski tak jadi dideportasi, Hotman mengaku tak tahu-menahu apakah polisi akan memeriksa kliennya terkait dengan kasus dugaan pelecehan seksual terhadap siswa-siswa TK JIS. "Karena belum ada panggilan. Tapi yang jelas itu email langsung dari  yang diduga kami laporkan tadi sudah menyebar kemana-mana dan tanpa ada satu bukti apapun. Kami sangat curiga karena dalam gugatan perdata itu sama sekali guru JIS tidak ada terlibat," tegas Hotman.

Hotman pun lantas menduga ada keterkaitan antara tuduhan yang ditulis Dewi dalam emailnya dengan gugatan perdata yang telah dilayangkan orangtua AK, korban pertama kekerasan seksual di JIS. "Kami menduga jangan-jangan,sengaja guru JIS dikait-kaitkan untuk memperkuat gugatan perdata karena menyangkut uang besar. Dia minta 125 juta dollar dalam gugatan ganti rugi."

Menurut email yang ditulis dalam bahasa Inggris dan Spanyol yang diaku Hotman dikirim oleh Dewi, Elsa Donohue (kepala sekolah SD JIS) dituduh merekam tindak kekerasan seksual yang dilakukan oleh Neill Bantleman (staff SD JIS) dan Ferdinand Tjiong (asisten guru kelas 1 SD JIS). "Absolutely false allegation," ujar Elsa yang kemudian ditambahkan Neil, "Completely false allegation against us."

Ferdinant, satu-satunya warga negara Indonesia yang namanya ditulis dalam email tersebut juga menyanggah keras. "Ada nama saya dituduh bekerjasama dengan Pak Neil dan Bu Elsa melakukan kekerasan seksual, membantu dan melakukan. Itu tidak benar," ujar Ferdinand.

Yetta Angelina