TabloidNova.com - Seiring berjalannya waktu, satu demi satu korban yang mengaku dilecehkan di Taman Kanak-kanak Jakarta International School (TK JIS) bermunculan. AK (6) adalah korban pertama yang melayangkan laporan ke polisi. Belakangan, polisi menetapkan lima tersangka, seluruhnya adalah petugas kebersihan yang merupakan pegawai alih daya.
Korban kedua, AL (6), adalah teman sekelas AK yang mengaku nyaris mengalami nasib serupa AK, dilecehkan di toilet sekolahnya sendiri. Laporan ketiga masuk dari orangtua siswa berinisial DA (6), yang juga merupakan siswa TK JIS dan ditengarai memiliki darah blesteran.
Pengacara AK, Andi Asrun, mengaku pelaporan terakhir yang datang dari orangtua DA adalah penguatan laporan serupa yang terlebih dahulu dilakukan kliennya. Semua kasus ini pun semakin terlihat sebagai sebuiah rangkaian yang mirip. "Ada tiga korban dengan tiga kasus. Ini, kan, membuktikan bahwa tuntutan kami benar adanya," ujar Andi yang ditemui di Kantor Kementrian Hukum dan HAM, Rabu (11/6) pagi ini.
Lantaran banyaknya kasus serupa, Andi mendorong pihak kepolisian bisa bekerjasama dengan Kementrian Hukum dan HAM demi menyelesaikan kasus ini. "Kami mendorong kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini, tak perlu takut dengan anacaman-ancaman," tambah Andi.
Yetta Angelina