"Maka pasca lebaran ini PT.KA Persero mulai memberlakukan kuota penumpang, baik ekonomi, bisnis, maupun eksekutif harus 100 persen. Dengan kata lain, di dalam gerbong semua penumpang harus mendapat tempat duduk. Tidak boleh ada yang berdiri. Ini semua demi kenyamanan penumpang," terang Eko.
Selama ini ada sekitar 350 penumpang pengguna KTB per hari per gerbong untuk jurusan Yogya-Solo. "Mereka bayar di muka 20 persen lebih murah ketimbang penumpang yang membeli karcis ketengan. Demi keadilan, maka mulai 1 Desember KTB tidak diberlakukan lagi."
Sekadar info, tiket k KA Prameks non AC harganya Rp10 ribu, AC Rp20 ribu. Sementara dengan kartu ber langganan KA non AC, penumpang membayar Rp520 ribu per bulannya. Berarti ada reduksi sekitar Rp 80 ribu per penumpang per hari bila dibandingdengan penumpang KA yang tidak memiliki KTB, tetapi bepergian tiap hari dengan Prameks.
Karena meniadakan KTB, maka Eko menghimbau kepada calon penumpang agar berangkat lebih pagi dari biasanya. "Semua calon penumpang harus antre di loket. Kami sendiri menyiapkan petugas 30 menit lebih pagi dari biasanya. Paling pagi kami buka loket jam 04.30 WIB. Bila penumpang tidak terangkut pada KA pertama, bisa ikut KA berikutnya. Per hari , di luar KA Madiun Jaya eksekutif dan bisnis, kami menyediakan tiga set KRD elektronik dua set KRD biasa yang menempuh 20 trip atau 10 kali pergi-pulang. "Rini