Dari tahun ke tahun, jumlah mahasiswa asing yang memilih untuk mengikuti perkuliahan di Universitas Gadjah Mada (UGM) terus meningkat. Tercatat sejumlah 1300-an mahasiswa asing dari seluruh dunia terdaftar di UGM dan diantaranya adalah 250 mahasiswa baru angkatan 2011. Mahasiswa asing yang belajar di UGM mulapertama tahun 1959 berjumlah delapan orang.
Peningkatan jumlah mahasiswa asing tiap tahunnya dibarengi dengan upaya UGM dalam komitmennya menuju Universitas Riset Kelas Dunia (World Class Research University). Hal ini juga ditunjukkan dengan tercatatnya UGM pada rangking 80 Asia dan 321 dunia menurut Quacquarelli Symonds (QS) World University Ranking 2011/2012. Fakta tersebut menunjukkan semakin meningkatnya posisi dan reputasi UGM di mata mahasiswa asing di seluruh penjuru dunia.
Dalam menyambut 250 mahasiswa asing angkatan 2011, Kantor Urusan Internasional UGM menggelar orientasi mahasiswa asing yang dinamai UOFS (University Orientation for Foreign Students) 2011. Program orientasi yang berlangsung selama satu hari pada 6 Oktober 2011 di Ghra Sabha Pramana ini dibuka oleh Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi M.Eng PhD, Walikota Yogyakarta Herry Zudianto, SE. Akt, MM., serta Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta H. Tazbir, SH, M. Hum., Kamis (6/10) siang di gedung Graha Sabha UGM.
UOFS 2011 digelar dengan tujuan untuk menjadi sumber informasi bagi para mahasiswa asing terhadap segala hal yang nantinya akan menunjang kegiatan akademik di UGM dan kehidupan mereka selama berada di Yogyakarta. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang adaptasi mahasiswa asing dengan lingkungan sekitarnya.
Di antara 250 mahasiswa asing itu terdapat Bastian, Yana, dan Nisa, mahasiswa dari HTWG Koustauz (University of Applied Sciences) Jerman. "Kami kuliah di Fakultas Ilmu Bahasa. Kami belajar bahasa Indonesia karena banyak orang di sini berbahasa Indonesia. Ya siapa tahu ,mungkin di lain waktu kami bisa ingin tinggal di Indonesia," terang ketiganya senada.
Rini