"Perjalanannya panjang, bergerilya sejak Merantau. Kita buka link, memperkenalkan diri. Bagaimana bisa membuat distributor besar melirik. Itu dari 2009. Kita kirim ke Toronto, ke festival baru diputar di sini. Masih syuting, kita kirim ke Cannes, Toronto lebih luar biasa lagi," ujar Toro selaku produser saat ditemui di jumpa wartawan Kejutan The Raid dari Toronto, Hyatt, Jakarta, Rabu (28/9).
Tak tanggung-tanggung, film yang dikemas secara apik ini melibatkan Mike Shinoda salah seorang personil Linkin Park sebagai musik scorer untuk wilayah rilis US. Dan menggaet Fajar Yuskemal dan Aria Prayogi komposer muda berbakat yang juga menggarap scoring musik di Merantau tahun 2009.
"Saat Sony pilih film ini, ada idea untuk menggarap soundtrack. Dari label itu muncul satu nama Mike Shinoda. Dia setuju untuk menggarap ost ini. Untuk US rilis. Kita sangat senang bekerjasama dengan Mike Shinoda. Untuk di Indonesia kita mempercayakan sound engine asli Indonesia Oddie. Kita mau menunjukkan bahwa Indonesia juga memilili best sound," ujar Gareth Evans selaku sutradara.
Gareth berharap film The Raid ini bisa mengharumkan nama dan perfilman di Indonesia. "Mudah-mudahan bisa membangkitkan film Indonesia," katanya. "Saya juga mau memperkenalkan ilmu silat kepada seluruh dunia, bahwa Indonesia punya budaya namanya silat," tutup Iko Uwais. Icha