Solo Batik Carnival 2011

By nova.id, Kamis, 28 Juli 2011 | 07:49 WIB
Solo Batik Carnival 2011 (nova.id)

Solo Batik Carnival 2011 (nova.id)

"Sekumpulan anak-anak menyajikan hiburan musik etnik di depan salah satu panggung SBC 2011 (Foto: Ade Ryani) "

Penyelenggaraan SBC 2011 kali ini memang sedikit berbeda karena digelar pada malam hari. Layaknya pesta kostum, ajang ini menjadi wadah para peserta untuk adu kreativitas memamerkan kreasinya. Sekaligus mengenalkan kebudayaan Indonesia lebih jauh kepada masyarakat. Ciri khas kostumnya menggunakan batik sebagai bahan utama, yang menunjukkan kearifan lokal dan semangat warga yang selaras dengan slogan Kota Solo yaitu "Spirit of Java."

Sebanyak 7 panggung berukuran raksasa dengan tata cahaya yang apik disiapkan bagi tamu undangan, turis, dan mereka yang membayar tiket berkisar Rp 50-100 ribu per orang. Tepatnya di kawasan Diamond, Loji Gandrung, Sriwedari, Dalem Wuryaningratan, Novotel, Bathari, dan Pasar Pon. Sebelum acara dibuka, setiap panggung menyajikan hiburan musik etnik dan band yang menambah semarak suasana.

Acara dimulai pukul 19.15, diresmikan oleh Walikota Solo Joko Widodo, didampingi Wakil Walikota Solo Hadi Rudyatmo. Keduanya ikut serta berjalan kaki mengenakan pakaian ala bangsawan tempo dulu dipadukan kain batik. Karnaval dimulai dari Solo Center Point (SCP) Purwosari di Jl. Slamet Riyadi, hingga Balaikota Surakarta di Jl. Jendral Sudirman. Ruas jalan sepanjang 3,7 km pun ditempuh peserta dan dipadati ribuan masyarakat yang tumpah ruah. Prajurit Keraton Kasunanan Surakarta, Prajurit Pokdarwis Solo, 100 Penari Mbabar Batik dari SMKN, dan Barisan Penari Panji-Panji Batik berjalan beriringan diikuti peserta lainnya.

Total 324 peserta, baik dewasa maupun anak bergantian menampilkan kostum batik sesuai tema "Keajaiban Empat Legenda." Empat kelompok fragmen legenda yang dibawakan antara lain Ande Ande Lumut, Rara Jonggrang, Kencana Wungu, dan Ratu Pantai Selatan. Karena legenda biasanya menceritakan tentang tokoh, benda, dan nama tempat, maka dalam tema ini para peserta menciptakan kostum karnaval bermateri batik namun dengan tampilan segar dan menarik. Nuansa keemasan terlihat mendominasi pada kostum tiap karakter legenda itu. Ada pula yang memasang lampu hias pada kostum yang makin terlihat gemerlap.

 Ade Ryani