Kongres Anti-Aging Sedunia

By nova.id, Kamis, 30 Juni 2011 | 17:01 WIB
Kongres Anti Aging Sedunia (nova.id)

Angka harapan hidup di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Namun jika hal itu tidak dibarengi dengan kualitas hidup juga akan percuma. Penyakit degenerasi akan mengintai seperti osteoporosis, pikun, ataupun stroke. Dalam Kongres Anti-Aging Sedunia yang diselenggarakan 1-2 Juli 2011 di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, dibahas penemuan-penemuan baru dalam bidang kedokteran anti-aging untuk meningkatkan kualitas hidup. "Kongres ini bertujuan untuk memasyarakatkan bidang kedokteran anti-aging. Para peneliti dan ahli dari berbagai negara berkumpul untuk sharing ilmu-ilmu terbaru di dunia anti-aging dalam kongres terbesar ini," kata Dr Deby Vinksi, Scientific Advisor of the Wolrd Society of Anti-Aging Medicine (WOSAM) saat menggelar jumpa pers di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Jumat (1/7). Salah satu penemuan yang dipamerkan dalam kongres ini adalah mesin CAATS (Computer Anti-Aging Touch Screen). Alat pendekteksi yang membantu para dokter untuk mendiagnosa anti-aging. Alat yang dikembangkan oleh Dr Deby Vinski ini juga telah diakui di mancanegara. "Selain itu juga ada penemuan baru yang sudah diteliti selama 40 tahun, teknologi-teknologi baru soal hormon. Di mana semua itu sangat penting untuk kualitas hidup dan membuat kita secara inside and outside bisa tampak natural lebih muda," jelas pelopor anti-aging di Indonesia ini. Isna