"Perahu negeriku, perahu bangsakumenyusuri gelombangsemangat rakyatku, kibar benderakumenyeruak lautan..."
Lagu Perahu Retak ciptaan mendiang Franky Sahilatua dinyanyikan dengan ekspresif oleh Devi dengan iringan gitar Rezza. Lagu yang liriknya ditulis oleh budayawan Emha Ainun Najib itu, berkumandang di Newseum Café, Jakarta, Sabtu (18/6). Tidak hanya lagu Perahu Retak, sejumlah lagu karya Franky dinyanyikan sambung-menyambung sejak siang hingga sore oleh komunitas musik yang menamakan dirinya LKers. Begitulah cara LKers mengapresiasi lagu-lagu legendaris karya Franky lewat acara bertajuk Mengenang Franky.
Musisi balada Franky meninggal 20 April lalu dalam usia 57 tahun. "Franky memang sudah tiada. Tapi, lagu-lagunya akan terus hidup dalam masyarakat. Lagu-lagunya memang begitu dekat dengan kita. Tentang seorang ibu yang kehilangan anak gadisnya, tentang petani, alam, masalah kehidupan yang ada di sekitar kita. Nah, dalam kesempatan ini, kami menyanyikan lagu-lagunya sebagai salah satu bentuk penghargaan kami kepada Franky," ujar Iim Ibrahim, salah satu anggota komunitas.
Usai membacakan sambutan, Iim mengambil gitar dan mendendangkan lagu populer lain karya Franky bertajuk Di bawah Tiang Bendera. Di bagian refrain, puluhan pengunjung yang memadati ruang acara langsung ikut bernyanyi:
Pada tanah yang sama kita berdiripada air yang sama kita berjanjikarena darah yang sama jangan bertengkarkarena tulang yang sama usah berpencarIndonesia... Indonesia
Setelah itu, Sena juga tampil tunggal membawakan lagu antara lain Balada Wagiman Tua. Sesi berikut, acara bertambah meriah dengan penampilan lengkap musisi LKers yaitu Rezza, Gamawan, dan Bambang Aroengbinang. Mereka melantunkan tembang-tembang populer seperti Bis Kota, Lelaki dan Rembulan, dan Musim Bunga. Lagu-lagu Franky memang pantas terus dikenang.Henry