Mengenang Jejak Sang Pejalan Kaki

By nova.id, Minggu, 15 Mei 2011 | 17:00 WIB
Mengenang Jejak Sang Pejalan Kaki (nova.id)

Mengenang Jejak Sang Pejalan Kaki (nova.id)

"Foto: Henry "

Dengan wajah sendu, ia menyerahkan buku kumpulan puisi bertajuk Bumbu Dapur karya mendiang sutradara sekaligus penyair Ags Arya Dipayana, kepada pria yang sudah siap di panggung. Selanjutnya, sang pria membacakan salah satu puisi di buku itu.

Begitulah salah satu prosesi  peluncuran buku karya Ags yang meninggal Maret silam. Selain itu, dalam saat bersamaan terbit pula buku Tetapi Waktu kumpulan tulisan tentang Ags. Arya Dipayana. Kedua buku ini diterbitkan oleh Teater Tetas, sebuah kelompok teater yang didirikan dan dibesarkan oleh Ags.

Peluncuran kedua buku ini merupakan salah satu bagian acara Jejak Sang Pejalan Kaki, sebuah acara yang digagas oleh Teater Tetas sebagai bentuk penghormatan kepada Ags. Dalam acara ini, semua hal yang bersentuhan dengan proses kreatif Ags. semasa hidupnya ditampilkan. Baik pembacaan puisi karya-karyanya, komposisi lagu ciptaannya, maupun penampilan teaterikal yang diilhami dari karyanya.

Satu demi satu acara mengalir lancar tanpa banyak kata. Tiga panggung kecil dan satu panggung utama diisi oleh para penampil secara bergantian tanpa jeda mulai pukul 20.00. Tampil membacakan puisi karya-karyanya antara lain Putu Wijaya, Niniek L Karim, Ine Febriyanti, sastrawan Gunawan Maryanto, dan lain-lain.

Dalang muda Nanang Hape juga tampil membawakan kidung dan syair untuk mengenang Ags, sedangkan penyanyi reggae Tony Q Rastafara membakan lagu-lagu yang diangkat dari puisi Ags. Acara ini mirip sebuah pentas rakyat yangh penuh kehangatan. Di sekitar panggung, para tukang gerobak makanan diboyong, seperti pedagang bajigur, bakso, siomai.   

Semasa hidupnya, Ags adalah seniman multi talenta. Ia dikenal sebagai sutradara, penulis lakon, dan penyair. Ia juga penggubah lagu. Salah satu lagu religiusnya, Dengan Menyebut Nama Allah, yang dibawakan Novia Kolopaking begitu populer hingga hari ini. Henry