Tabloidnova.com - Mark Wahlberg sering keluar masuk penjara ketika ia masih remaja. Hingga kini, ia pun terus bekerja keras untuk membangun reputasinya kembali sebagai warga yang patuh kepada hukum. Salah satu usahanya itu termasuk pengajuan permohonannya kepada pengadilan Massachusetts agar menghapus catatan kriminalnya yang ia buat di kampung halamannya di Boston pada tahun 1988, ketika ia masih remaja.
Namun, ternyata pengajukan permohonan ini sama sekali ditolah oleh jaksa penuntut Judith Beals. Menurut jaksa Judith, Mark Wahlberg sama sekali tidak pantas mendapat kesempatan kedua.
"Saya tidak bisa melihat alasan kenapa catatan sejarah harus dihapuskan dari publik. Saya lega Mark Wahlberg telah mengubah hidupnya. Tetapi, permohonan untuk mengabaikan sebuah rekaman kriminal adalah gerakan publik yang di luar kebiasaan, dibutuhkan peristiwa-peristiwa hebat karena permintaan itu artinya mengeliminasi semua efek seseorang yang pernah dihukum," terang jaksa Judith dalam tulisannya di koran The Boston Globe.
Apalagi, jaksa penuntut ini masih menganggap Mark Wahlberg tidak mau mengakui jika perilaku kekerasannya cenderung racist.
"Bahkan perilaku racist-nya itu ia bela sebagai perilaku di bawah pengaruh alkohol dan narkoba. Statusnya sebagai tokoh panutan bagi remaja bermasalah juga tidak bisa membenarkan permintaannya itu," tambahnya lagi.
Berkat kriminal yang ia buat itu, aktor 43 tahun ini sempat mendekam di penjara selama 45 hari. Sebagai pembelaannya, Mark mengaku jika kesuksesannya sebagai bintang film sama sekali tidak ada kaitannya dengan permohonannya tersebut.
"Tidak mungkin saya menggunakan status selebriti atau kesuksesan saya lainnya untuk mengajukan permohonan itu. Setiap hari, saya bangun pagi dan selalu berusaha menjadi orang baik."
Syanne/Tabloidnova.com
Sumber: People
Foto: HT/ABACA