Melatih anak mandiri sejak dini sesuai usia merupakan tindakan preventif awal yang wajib diketahui para orangtua. Selain demi menghindari karakter anak yang nantinya akan tidak percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki, melatih anak mandiri sejak dini juga berpengaruh terhadap cara anak menghadapi perubahan sosial dan lingkungan yang berhubungan dengan masa depannya.
Devi Delia, M.Psi., Psikolog anak dari Rumah Sakit RK. Charitas, Palembang, memaparkan cara melatih anak mandiri sejak dini sesuai usia. Diakui Devy, kemandirian umumnya dapat dilatih saat anak masih kecil, yakni sekitar usia dua tahun, di rumah melalui kegiatan bina diri.
Baca: Terus Didampingi Si ‘Mbak’, Benarkah Anak Jadi Tidak Bisa Mandiri?
Usia 2 - 4 Tahun Memakai pakaiannya sendiri, menyuap makanannya sendiri, merapikan mainan atau membuang sampah kering seperti tisu atau kertas ke tempat sampah.
Usia 4 - 5 Tahun Berpakaian sekolah sendiri, mengancingkan seragam sekolah, mengenakan kaus kaki dan sepatu sendiri.
Baca: 10 Cara Cerdas Mengasuh Anak
Usia 6 - 9 Tahun Menyiapkan buku-buku sekolah secara mandiri dan merapikan tempat tidur saat bangun pagi. Aktivitas ini juga dapat mengasah kemampuan anak agar lebih terorganisasi. Selain itu, latih anak untuk melakukan kegiatan rumah tangga yang bersifat sederhana, misalnya membersihkan debu di meja dan area-area yang mudah dijangkau oleh sang anak. Sebagai catatan, pada awalnya orangtua dapat memberikan pendampingan.
Usia 9 - 12 Tahun Membantu menjaga adik yang lebih kecil, termasuk menjaga saat adik tidur atau mengawasi adik saat bermain. Kegiatan rumah tangga juga sudah dapat diajarkan dan dibiasakan pada usia ini. Contohnya membantu saat mencuci piring, menyiram tanaman, ataupun menyapu halaman rumah.
Baca juga: Orangtua yang Berpisah, Begini Cara Ciptakan Suasana Harmonis di Bulan Puasa
Menurut Devy, ada segudang manfaat bila anak sudah terbiasa mandiri, selain anak mampu melaukan rutinitas sendiri, kepercayaan diri anak juga ikut terbentuk.
“Ajak anak beraktivitas yang bertujuan mengasah kemampuan motoriknya, seperti kegiatan membersihkan rumah dan kamar, mengancingkan pakaian atau mengikat tali sepatu. Lewat aktivitas menyiapkan buku-buku sekolah, anak pun dilatih untuk mencoba mengingat buku-buku apa saja yang perlu dipersiapkan supaya tidak ada yang tertinggal,” tutup Devy.
Penulis: Hilman Hilmansyah/TabloidNOVA