Pertunjukan kali ini menceritakan tentang masyarakat Indramayu yang terletak di "antara" modernitas dan tradisionalisme. Tepatnya berada di antara pengaruh budaya Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jakarta. Posisi dilematis ini justru menghasilkan karakter budaya yang unik di Indramayu, salah satu produk fusi budaya ini adalah Tarling-Dangdut. Fenomena Tarling-Dangdut ini oleh Yudi dikemas sebagai wacana entitas kebudayaan "ketiga", dimana Yudi mencoba mempertanyakan apa yang bisa dilakukan, dari dan dengan seluruh tradisi maupun budaya, yang telah membentuk individu.
Pentas yang melibatkan lebih dari 20-an awak teater Garasi ini, menurut Ratri Kartika Sari, juru bicara Teater Garasi, diperuntukkan bagi masyarakat umum yang menggemari pertunjukan teater. Masih menurut Ratri, pertunjukan 4 sesi (selama 2 hari) pengulangan cerita yang sama ini memang disengaja agar pertunjukan teater lebih bisa melebarkan pasar.
Laili