TabloidNova.com - Digital Archipelago, didukung Galeri Indonesia Kaya, meluncurkan buku audio Trilogi Insiden karya Seno Gumira Ajidarma, Kamis (10/4) di Auditorium Galeri Indonesia Kaya.
Buku audio Trilogi Insiden ini digarap secara berkelanjutan mulai pertengahan tahun 2013, dan selesai pada tahun 2014. Karya ini merupakan salah satu edisi pertama buku audio berbahasa Indonesia produksi Digital Archipelago setelah Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, dan Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi.
"Ketiga buku ini adalah tonggak sejarah buku audio Indonesia. Kami berharap digitalisasi sastra Indonesia ini dapat memberikan embusan baru di wilayah cyber sastra melalui aplikasi ponsel pintar yang dapat di-download bebas biaya," ujar Hristina Nikolic Murti dari lembaga Digital Archiphelago.
Pembaca hanya perlu membayar konten sebesar Rp119.000 untuk ketiga bagian buku audio Trilogi Insiden, yaitu Saksi Mata, Jazz, Parfum & Insiden, serta kumpulan esai Ketika Jurnalisme Dibungkam, Sastra Harus Bicara. Untuk membelinya secara eceran, masing-masing dapat diperoleh dengan harga Rp 49.000.
"Begitu banyak sejarah penting Indonesia yang didokumentasikan melalui karya sastra Indonesia, dan proses digitalisasi sastra ini merupakan cara efektif untuk mendekatkan warisan sastra Indonesia kepada generasi muda. Melalui perangkat digital yang dimiliki, generasi muda bisa langsung mengakses dan mengunduh karya sastra klasik Indonesia," ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
Rekaman Trilogi Insiden yang seluruhnya berlangsung 17 jam, dibuat di studio Kua Etnika pimpinan Djaduk Ferianto di Yogyakarta, Soeara Madjoe pimpinan Anjar Prabowo di Jakarta, dan studio Antida pimpinan Anak Agung Anom Darsana di Denpasar.
Sound engineering buku audio ini dibuat oleh Gotrek Whitehouse. Untuk memberikan atmosfer berbeda, buku audio ini juga diramaikan dengan aransemen musik oleh Boris Simanjuntak, Ayu Laksmi dan Piotr Komorowski.
Intan Y. Septiani