TabloidNova.com - Direktur Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Bayu Wahyudi mengatakan, pelaku penculikan bayi di Bandung, Desy Aryani, perlu dioperasi sesegera mungkin. Pasalnya, Desy menderita cukup banyak fraktur patah tulang (multiple fracture), yang lokasinya tersebar pada bagian atas dan bawah tubuh.
Jika tak lekas dilakukan tindakan operasi, lanjut Bayu, bukan tak mungkin akan menyebabkan kematian sehingga menghambat proses penyidikan polisi. "Kalau tidak dilakukan operasi, bisa infeksi sistemik dan menyebabkan kematian," kata Bayu, saat ditemui di Ruang Bedah Sentral lantai 3, RSHS Bandung, Kamis (3/4).
Bayu menjelaskan, salah satu lokasi fraktur patah tulang yang berpotensi menimbulkan kematian melalui infeksi sistemik ada pada bagian tulang iga. Lokasi itu, kata Bayu, mengalami luka patah tulang cukup parah.
"Setiap fraktur kami sambung, ada yang pakai pelat dan screw," ujar Bayu sambil memaparkan, luka patah paling banyak yang dialami Desy berada di bagian atas, khususnya lengan sebelah kiri.
Tak tanggung-tanggung, dalam operasi yang dilakukan terhadap Desy, RSHS pun menerjunkan beberapa dokter spesialis, seperti spesialis bedah ortopedi, spesialis bedah saraf, termasuk spesialis kejiwaan.
Desy, penculik bayi Valencia Manurung, nekat melompat dari Jalan Layang Pasupati saat hendak ditangkap tim khusus kepolisian pekan lalu. Beberapa bagian tubuhnya mengalami luka serius dan patah. Pasca kejadian, ia pun segera dilarikan ke RSHS untuk mendapat perawatan intensif.
Intan Y. Septiani/Tribunnews.com