Dua Gadis Belia Dijual Tantenya ke Tempat Karaoke

By nova.id, Selasa, 4 Maret 2014 | 02:57 WIB
Dua Gadis Belia Dijual Tantenya ke Tempat Karaoke (nova.id)

Dua Gadis Belia Dijual Tantenya ke Tempat Karaoke (nova.id)

"Ilustrasi "

Dua anak remaja putri yang berinisial L (13) dan Y (15) mendatangi Kantor Polres Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (4/3/2014).

Kedatangan mereka yang ditemani oleh keluarganya adalah untuk melaporkan tindakan FR (30), seorang warga Kecamatan Latambaga, yang diduga menjual kedua anak itu kepada pengelola tempat karaoke di wilayah Konawe Utara. Tante korban, MRT mengaku, sudah lebih dari satu minggu kedua keponakannya tidak pulang ke rumah, dan tak diketahui keberadaannya.

"Kami kan tidak tahu pak kalau anak ini berada di Asera (Konut) dan bekerja di tempat karaoke. Nanti dia pulang di kampung baru kita tahu. Dan ternyata kita baru tahu, dan juga yang bawa mereka ke sana itu tantenya sendiri. Makanya saya laporkan sama Polisi, kenapa kasian anak ini dibuat seperti itu," kata MRT di hadapan polisi.

Hal yang sama juga dikatakan oleh paman korban, BHR. Dia mengaku, setelah bingung mencari keponakan selama satu minggu, tiba-tiba L terlihat di salah satu rumah warga.

"Pas saya lihat, saya langsung bawa pulang dia, dan tanyakan dari mana selama satu minggu ini. Dia bilang dikasih kerja di tempat karaoke dan dikasih minum minuman keras. Saya tidak sangka akan begitu Pak. Makanya saya ketemu dengan tantenya Y untuk ke Polres buat laporan polisi," tegasnya.

Di tempat yang sama, L bercerita kalau dia sudah tidak tahan lagi bekerja di tempat karaoke dan memilih untuk pulang. "Pertama kita katanya mau dikasih kerja di Pomalaa untuk jaga anak bayi. Ternyata kita dibawa ke Asera. Kata FR di tempat itu kita punya tugas hanya menyanyi, tapi ternyata kita temani tamu minum," kata L.

"Saya takut Pak, dikasih minum-minuman keras, obat-obatan bahkan dipeluk-peluk. Saya menangis terus dan bilang sama teman saya, Y, kalau kita pulang mi saja," tegasnya. Pihak Polres Kolaka lantas membawa FR ke Mako Polres untuk dimintai keterangan. Kepada Polisi FR berucap kalau dia hanya memenuhi permintaan dua anak tersebut.

"Mereka datang sama saya Pak. Katanya mau kerja untuk bayar utang orangtua mereka. Memang pertama saya bilang kerja untuk jaga bayi, tapi gajinya kecil. Jadi saya bilang ada karaokenya keluarga di Asera, tapi kita berpakaian rapi ji. Akhirnya saya antar," kilah FR. "Masalah mereka minum minuman keras dan obat-obatan saya tidak tahu. Mereka juga pesan kalau keberangkatannya untuk kerja di Asera jangan diberitahu sama keluarga. Jadi itu saja Pak. Yang jelasnya saya tidak pernah ada niat untuk menjual," kata FR lagi.

Pihak Polres masih menyelidiki masalah ini. Termasuk pemeriksan beberapa saksi. "Memang laporannya seperti itu. Kalau dari kami tetap kita usut apakah memenuhi tindak pidana perdagangan manusia atau tidak. Tergantung hasilnya nanti. Tapi kayaknya akan mengarah ke situ. Prosesnya kita tunggu saja," ungkap Kabag Humas Polres Kolaka, AKP Nazaruddin.

                                                      .

                                                                .

Suparman Kompas