Oleh karena sang suami tetap pada pendiriannya ingin membuat peternakan sapi, "Saya memutuskan untuk tetap tinggal di Jakarta dan ingin bekerja sebagai AE lagi. Tapi suami malah bilang begini, 'Bagaimana kalau kamu tetap ikut saya ke Sukabumi, nanti kamu saya gaji.' Tapi saya, kan, bukan orang yang seperti itu. Saya sangat menikmati pekerjaan sebagai AE, karena saya bisa bersosialisasi, berteman, dan bersahabat."
Akhirnya, suami Neneng menyerah dan pergi ke Sukabumi sendirian untuk membuat usaha peternakan. "Saya lalu berpikir kembali, biar begini saya juga tahu soal agama. Akhirnya saya pun mengikuti suami. Pada Agustus 2003 saya pun tiba di Sukabumi. Menggunakan sisa tabungan sebesar Rp110 juta hasil bekerja di Jepang. Kami membeli 10 ekor sapi dan membangun rumah serta kandang."