Gank Tangky, Dari Komunitas Berubah Jadi Kelompok Penjahat

By nova.id, Jumat, 21 Februari 2014 | 01:45 WIB
Gank Tangky Dari Komunitas Berubah Jadi Kelompok Penjahat (nova.id)

Gank Tangky Dari Komunitas Berubah Jadi Kelompok Penjahat (nova.id)

"Dok. Tribunnews "

Kasus perusakan warnet De Cornet, di Pondok Gede, Bekasi oleh Genk Tengky Boys yang kini telah mengamankan 11 orang pemuda masih terus ditelusuri Kepolisian.

"Mereka ini memang kelompok bermotor terdiri dari pelajar, pemuda putus sekolah hingga pria dewasa," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menjelaskan mengenai 11 anggota Tengky Boys yang kemarin diamankan Polsek Pondok Gede.

Diungkapkan Rikwanto, sebelum mengacak-acak warnet, para anggota genk terlebih dulu mabuk-mabukan. "Mereka kemudian merampas handphone, membacok pemilik warnet, dan sempat menakut-nakuti warga (pemilik sepeda motor) yang menggunakan botol berisi air keras yang diputar-putar di atas kepala," ujar Rikwanto.

Akibat aksi tersebut, 2 terluka akibat siraman air keras dan pembacokan. "Salah satu korban masih yang dirawat di RSCM," ujar  Rikwanto.

Kepada 11 anggota genk motor, saat ini telaah dikenakan status tersangka. Soal apakah jumlah ini akan berkembang, Rikwanto menyatakan cukup 11 orang tersebut.

Motif sementara yang didapat, mereka bermotif ekonomi yakni mencari handphone, dan meminta uang dengan cara menyetop dan menakut-nakuti warga.

"Dari keterangan saksi, mereka masuk warnet langsung meminta uang dan merampas handphone," ujar Rikwanto.

Tujuan anggota genk ini dikatakan memang untuk mendapatkan uang. Lantas, akan kemana uang yang didapat dibelanjakan, dikatakan Rikwanto diperkirakan uang atau barang yang didapat akan digunakan untuk membeli minuman keras.

Sejak kapan mereka ada? Diungkapkan Rikwanto, warga sebenarnya sudah mengetahui keberadaan genk ini sejak beberapa waktu lalu.

"Mereka sudah ada dan kerap berseliweran (di kawasan Pondok Kecapi), namun selama ini karena bentuknya masih komunitas mereka tidak peduli. Sekarang setelah terjadi tindak kejahatan, mereka bahu membahu mengamankan wilayah mereka," ujar Rikwanto.

Laili