"Penanganan erupsi Gunung Kelud dilaporkan langsung kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di lokasi pengungsian sementara di Desa Kepung, Kecamatan Kepung, Kediri sekitar 15 Km dari puncak Kelud," ungkap Kepala BNPB, Syamsul Maarif, Jumat (14/2) pukul 06.05 WIB tadi pagi.
Instruksi yang diberikan presiden SBY agar BNPB bersama Pemda Kabupaten Blitar, Kediri dan Malang menangani dampak erupsi Gunung Kelud khususnya bagi warga terdampak. Bantuan yang diberikan terutama memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari warga yang mengungsi.
"Gubernur Jawa Timur juga telah diperintahkan merapat ke daerah untuk memberikan bantuan," ujar Syamsul.
Sementara ini tercatat, erupsi G. Kelud masih berlangsung meskipun telah terjadi penurunan. "Tremor-tremor masih berlangsung. PVMBG memprediksikan kemungkinan tidak akan terjadi erupsi besar lagi seperti erupsi yang terjadi pada Kamis (13/2) pukul 23.30 WIB," pesan Syamsul.
Dan, proses penanganan bencana letusan Gunung Kelud masih dilakukan oleh BNPB, BPBD, TNI, Polri, SKPD, relawan dan masyarakat hingga saat ini. Seperti diinformasikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, ada sekitar 35 desa, 9 kecamatan di 3 Kabupaten (Blitar, Kediri dan Malang) yang terdampak Gunung Kelud.
'"Sementara perlu diperhitungkan sekitar 201.228 jiwa yang ada di wilayah tersebut yang terdampak erupsi," tandas Sutopo.
Sepanjang menghadapi letusan, masyarakat di radius 15 km banyak yang kerja bakti membersihkan pasir dan abu di jalan meskipun hujan abu masih berlangsung. Pembersihan dilakukan secara swadaya agar tidak ada kecelakaan lalu lintas karena ketebalan abu pasir sekitar 3-5 cm.
Hujan abu yang terjadi diperkirakan menyebar di beberapa wilayah termasuk, Kediri, Malang, Blitar, Surabaya, Ponorogo, Pacitan, Solo, Yogya, Boyolali, Magelang, Purworejo, dan Temanggung. Selain itu, beberapa bandara seperti Bandara Juanda (Surabaya), Adi Sumarmo (Solo), dan Adi Sucipto (Yogyakarta) untuk sementara ditutup karena terdampak hujan abu G. Kelud.
Laili