Korban Genset Tak Sadar Hirup Racun

By nova.id, Rabu, 12 Februari 2014 | 10:23 WIB
Korban Genset Tak Sadar Hirup Racun (nova.id)

Korban Genset Tak Sadar Hirup Racun (nova.id)

""

Hingga kini masih ada 4 orang korban asap genset beracun yang dirawat di ICU RS Mitra Bekasi. Bahkan hari ini Selasa (12/2),  salah satu korban Sartisiwi (20) yang bekerja sebagai analis medis di klinik Sapta Pesona sempat siuman.

"Satu orang sudah sadar dan sudah dilakukan interogasi awal namun belum diperiksa penuh," ujar Rikwanto.

Kepada penyidik, Sarti mengungkapkan jika ?pagi itu dirinya sempat sadar sekitar pukul 6 ?pagi. Namun karena merasa lemas, korban tidur kembali. nah, pada pukul 7 ?pagi Sarti dibangunkan namun masih lemas. Saat tersadar, korban sudah berada di rumah sakit.

Seperti diketahui, beberapa tenaga medis dan pasien klinik Sapta Pesona di jalan Pondok Timur Jl. Pondok Timur 8E, Kota Bekasi Timur keracunan gas yang berasal dari asap disel pembangkit listrik. Akibat kejadian ini, 5 orang meninggal dunia dan 4 orang dirawat di RS.

Menurut beberapa saksi yang sempat diperiksa polisi, sejak jam 11 malam memang listrik padam. "Mungkin saat itulah petugas klinik menyalakan genset untuk menyalakan listrik dan AC," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto,  kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (12/2)

Siapa yang menghidupkan? Sejauh ini penyidik belum mengetahui persis siapa yang menghidupkan genset tersebut. Polisi menduga teknisi klinik yang meninggal yang menyalakan genset tersebut.

Genset terletak di antara kaca depan yang seperti kaca etalase dengan rolling door. "Kalau dihidupkan berkesan terpisah namun sebenarnya masih satu bagian besar. Asap tidak bisa keluar karena kaca klinik rapat dan ada rolling door," ungkap Rikwanto lagi.

Saat AC menyala, penghuni klinik tidak merasakan udara  mengandung CO tinggi. Dan celakanya, saat itu banyak korban yang sedang tidur, jadi tidak sadar jika menghirup gas CO. 

Justru yang pertama kali yang mengetahui kejadian ini adalah pasien yang  akan berobat tapi pintu ditutup. Bahkan saat karyawan datang juga tidak bisa masuk. Bahkan ketika ditelepon tak ada jawaban. Maka karyawan tersebut memanjat dinding dan masuk.

"Di dalam, korban sudah bergeletakan. Beberapa meninggal dunia sementara yang lain  pingsan. Salah seorangnya sempat sadar namun pingsan lagi," ujar Rikwanto.

Laili