Dalam pemeriksaan, Jhony Marah Siregar mengungkapkan jika saat terjadi penembakan, kondisi bus sedang sepi penumpang dikarenakan sudah larut malam.
"Supir juga tidak tahu sama sekali kejadian penembakan, hanya dengar suara letusan tapi tidak tahu siapa yang melepaskan tembakan maupun penembak menggunakan apa dan dari mana," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto kepada wartawan, Selasa (11/2).
Sayangnya, kejadian ini baru dilaporkan esok harinya. Sehingga saat penyidik melakukan olah TKP, tidak ditemukan bekas apapun di TKP.
"Dari mobil sendiri didapat fakta jika kaca tengah kiri bus luka kecil diduga karena tembakan. Dan proyektil tidak ditemukan di dalam bus maupun di lokasi," ungkap Rikwanto lagi.
Masih menurut Rikwanto, kejadian serupa (baik penembakan bus TransJakarta maupun shelter bus TJ) sebenarnya sudah beberapa kali terjadi khususnya di wilayah Tebet-Otista-Halim-Pancoran.
"Sudah beberapa kali kejadian sejak tahun 2011 sampai 2013. Saat ini sedang dilakukan inventarisasi," ujarnya lagi.
Beberapa kejadian yang terekam di wilayah itu-itu saja membuat polisi menduga pelaku bertempat tinggal tidak jauh dari TKP di sekitar halte.
Sementara motif penembakan sendiri belum diketahui apakah sengaja meresahkan atau menarik perhatian.
"Perbuatan yang dilakukan masih diselidiki motif perbuatan tersebut," pungkasnya.Laili