Warga Jl. Tajur Kunir Cilincing, Jakarta Utara ini kemudian mengontak rekannya yakni Hasun yang sama-sama berasal dari Madura juga memiliki hobi adu ayam.
Kepada Hasun, Saudah meminta dicarikan pembunuh bayaran. Sasaran adalah suaminya sendiri.
Merasa dijanjikan sesuatu, Hasun menghubungi Panidi, warga Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang juga rekannya di Madura."Tersangka H (Hasun, red)) dan P (Panidi) kenal sekitar 6 bulan dan pertama bertemu di Bangkalan, Madura, saat adu ayam," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (11/2).
Sepekan sebelum mengeksekusi, Panidi datang dan dijemput Hasun di terminal Tanjung Priok. Untuk memudahkan aksinya, Hasun menyewakan kamar kost Panidi di dekat rumah calon korban yakni H. Mustain (43).
"Selanjutnya, H membawa P mensurvai dalam rangka menunjukkan atau memperlihatkan wajah agar dikenal korban. Selain itu, juga bertujuan mengetahui alamat-alamat yang kerap dikunjungi korban," tukas Rikwanto lagi.
Puncaknya, pada tanggal 25 Januari 2014, sekitar pukul 09.00 WIB, tersangka Panidi mendatangi rumah korban. Saat melihat korban seorang diri di kamarnya Panidi langsung mengeluarkan kayu dari balik jaket dan menghantam ke kepala korban.
"Tersangka sempat menunggui korban selama 15 menit dan setelah yakin korban telah tewas lalu tersangka kabur ke Lampung. Setelah 10 hari, tersangka pulang ke Gresik dan ditangkap oleh Jatanras Polrestro Jakarta Utara," tukas Rikwanto.
Laili