Pengungkapan ini dilakukan pada 12 Januari 2014 setelah anggota melakukan pengembangan dari informasi adanya pengiriman narkoba ke Jakarta. Hebatnya, penyelundupan ini tak terendus detektor dan pengamanan bandara karena pelaku telah mengemas pengiriman sedemikian rupa.
"Shabu dan ekstasi ini dikirim menggunakan 3 modus," ungkap Wakapolda Metro Jaya, Brigjend Sudjarno kepada wartawan saat jumpa pers di Direktorat Narkoba PMJ, Jumat (7/2).
Namun dipastikan, semua barang haram ini berasal dari Guang Zhou, Cina.
Modus yang pertama, melalui Guangzhou ke Indonesia dengan jaringan pengendali dari LP Cipinang melalui perjalanan udara. Pelaku (HDS, laki, dan WDT, perempuan) menelan kapsul kondom berisi shabu sebanyak 65 buah lantas berangkat dari Guang zhou ke Hongkong dengan menumpang bus.
"Selama perjalanan, mereka tidak makan sehingga tidak ada keinginan BAB (buang air besar)," papar Sudjarno.
Setelah tiba di Hongkong, mereka menumpang pesawat Garuda GA 863 dari Hongkong 17.06 dan sampai di Bandara Soetta pukul 21.10 WIB. Keduanya kemudian dibekuk di hotel Neo jalan Kapt. Tendean, Jakarta Selatan. Dari keduanya didapat 5 ons Shabu dan 65 kapsul shabu dari perut tersangka.
Kepada petugas, keduanya mengaku menyelundupkan Narkoba atas perintah David, warga negara Nigeria yang masih berada di Guang zhou.
Namun dari pengembangan, diketahui keduanya juga terkait sindikat di Jakarta atas inisial JND, EFS dan WLS. Dari 3 orang ini didapat keterangan jika sindikat pengedar narkoba juga dikendalikan oleh napi LP Cipinang.
"Ada oknum napi (DDY) yang sudah divonis penjara 15 tahun dengan kasus serupa dan dia mengendalikan dari penjara. Dari situ, pengendali diungkap," ungkap Sudjarno.
Modus yang kedua, narkoba juga dari Guangzhou diungkap pada 29 Januari 2014. Ditangkap ANG, WWN (wanita), JDY dan LYH (WN Taiwan) ditangkap Apartemen Hayam Wuruk lantai 17, Jakarta.
Pelaku juga naik pesawat dari Hongkong ke Jakarta, saat di Hongkong mereka sudah mengemas shabu dalam bentuk body pack atau tas yang melekat di badan. Kantong tempat shabu tersebut dibentuk sedemikian rupa sehingga bisa menyaru di selangkangan wanita maupun pria yang membawanya.
Semua barang haram tersebut rencananya akan diedarkan di beberapa kota besar di Jawa seperti Surabaya, Semarang, Bandung, dan Yogyakarta.
"Rencananya akan didistribusikan menggunakan jasa kereta api dengan memanfaatkan kurir yang direkrut dari daerah," tandas Sudjarno.Laili