Suryani, Tetap Berbagi Ditengah Keterbatasan

By nova.id, Jumat, 7 Februari 2014 | 09:54 WIB
Suryani Tetap Berbagi Ditengah Keterbatasan (nova.id)

Suryani Tetap Berbagi Ditengah Keterbatasan (nova.id)

""

Sejakdisapa gulungan air bah yang berasal dari hulu, beberapa titik Kota Manadolangsung porak-poranda. Bencana yang hadir secepat kilat itu membuat ribuanwarga Manado hanya mampu menyelamatkan diri tanpa harta benda.

Pascabencana,Tim Disaster Emergency and Relief Management (DERM) Aksi Cepat Tanggap (ACT) menemukansebagian besar perumahan warga sudah tak terlihat bentuknya. Bongkahan dinding,runtuhan atap, hingga serpihan kaca, seolah menjadi pemandangan pilu yang harustampak di depan mata anggota tim.

Diantarareruntuhan itu, Tim melihat sebuah tenda biru reot. Dibawah tenda, tampaksusunan bata mengelilingi api kecil yang memanaskan tungku. Seorang perempuanterlihat tengah memasak. Perempuan itu bernama Suryani Bakari (53), warga Kelurahan Ternate Tanjung, KecamatanSingkil, Kota Manado.

KepadaTim, Suryani mengaku rumahnya rusak parah tersapu banjir, hanya tersisadinding. Meski begitu, ibu tujuh anak ini tak hanya bertopang dagu. Bermodalsisa tabungan yang dimiliki, Suryani mendirikan sebuah dapur umum kecil untukmemenuhi kebutuhan makan sehari-hari tetangga. "Alhamdulillah, semua bahanmakanan disini saya beli sendiri. Sedikit, yang penting bisa membantutetangga-tetangga saya untuk makan," tuturnya.

Dapurumum kecil itu berdiri sejak dua hari pasca bencana. "Setiap ada bantuan yangsaya dapat dari posko, tidak mungkin saya nikmati sendiri. Saya kumpulkan lalusaya masak. Lumayan bisa memenuhi makan tiga kali sehari untuktetangga-tetangga saya," ujar Suryani yang setiap hari memasak untuk 27 orangtetangganya.

Menyandangstatus sebagai korban bencana, tak menghentikan langkahnya untuk berbagi. "Kitasemua disini terkena musibah. Semoga dengan sedikit harta yang saya punya bisamembantu tetangga-tetangga saya yang masih kesulitan. Bisa menjadi berkah bagisaya dan mereka," tutupnya.

Edwin