Cerita Sitepu Lolos dari Becana Sinabung

By nova.id, Selasa, 21 Januari 2014 | 05:44 WIB
Cerita Sitepu Lolos dari Becana Sinabung (nova.id)

Cerita Sitepu Lolos dari Becana Sinabung (nova.id)

"Awan Panas Gunung Sinabung. Foto: Henry "

Suasanadesa Berastepu, Kabupaten Karo tampak lengang. Asap tebal erupsi GunungSinabung yang membawa abu melekat di hampir semua tempat.  Nyaris semua tanaman rusak. Di siang itu, P.Sitepu (55) dengan sepeda motornya baru saja menengok rumahnya yang sebagiansudah rusak.

"Bagian belakang rumah saya sudah roboh akibat erupsi GunungSinabung," ujar Sitepu yang sudah dua bulan mengungsi di pos pengungsi Kaban Jahe.

Sitepumengaku ketika kondisi memungkinkan, ia memang sesekali mengunjunjungirumahnya.

"Beberapa hari lalu, erupsi Sinabung agak berkurang. Saya ke rumahberniat membersihkan rumah saya yang sudah dikotori lumpur. Abu Sinabung yangdiguyur hujan, menjadi lumpur. Setelah itu, saya berniat kembali ke pengungsian,tapi kemudian hujan turun cukup deras. Debu di jalanan menjadi lumpur, sehinggalicin sekali."

Sepedamotor yang dikendarai Sitepu menjadi terseok. Bahkan, lumpur tebal "menjebak"roda sepeda motornya.

"Motor sudah enggak bisa jalan. Di saat seperti itu,tiba-tiba saja, ada pohon yang cukup besar tumbang persis di belakang saya.Saya takut sekali," kisah Sitepu yang merasa nyawanya  bakal melayang.

MenurutSitepu, sepanjang hidupnya ia dua kali merasa sangat takut. Pertama ketikaGunung Sinabung meletus tahun 2010 silam.

"Itulah pertama kali Sinabungmeletus. Selama saya tinggal di sini, Sinabung terasa aman. Nah, karenapengalaman pertama, tentu saja semua warga desa termasuk saya, sangatketakutan. Dalam bayangan saya, gunung meletus itu bisa terbelah. Ketakutankedua ketika saya nyaris tertimpa pohon itu," ujar Sitepu.

Kalasepeda motornya dibelit lumpur, Sitepu berusaha kerasa membebaskan diri.Caranya,"Saya mengempesi ban sepeda motor. Setelah kempes, barulah motornyabisa lepas dari lumpur. Untunglah, ada mobil boks yang lewat. Saya punditolong. Motor dinaikkan mobil, saya pun numpang sampai ke pengungsian," kataSitepu.

Denganmata menerawang, Sitepu bergumam, berharap kehidupannya normal kembali.

"Mudah-mudahan, erupsi Sinabung segera berakhir."

Henry