Manado Krisis Air Bersih!

By nova.id, Selasa, 21 Januari 2014 | 05:34 WIB
Manado Krisis Air Bersih (nova.id)

Manado Krisis Air Bersih (nova.id)

"Akibat banjir, Manado kirisis air bersih. Foto: Tribunnews "

Banjir bandang yang menerjang kota Manado dan sekitarnya sejak Rabu (15/1) hingga hari ini (21/1), menyebabkan  Manado mengalami krisis air bersih. PDAM Kota Manado saat ini dilaporkan tidak berfungsi akibat banjir. Sementara listrik pun masih padam.

Menurut  Koordinator Lapangan Tim Disaster Emergency and Relief Management-Aksi Cepat Tanggap (DERM ACT),  di Kelurahan Ternate Tanjung, Diding Fachrudin, warga saat ini mengandalkan kebutuhan air bersih dari sebuah sumur kecil, itupun harus rela mengantri karena banyaknya warga yang hendak mengkonsumsi air dari sumur tersebut.

"Bahkan beberapa warga terpaksa harus mencuci pakaian dengan air sungai yang keruh kecoklatan karena memang tidak ada pilihan lain," ungkap Diding.

Ditambahkan Sekretaris BPBD Kota Manado, Muardi Rahmola,  saat ini kantor dan instalasi PDAM Kota Manado tergenang lebih dari satu meter. Dan,  masih dalam perbaikan. Pemkot sudah mendatangkan tangki air bantuan dari PDAM Kota Bitung, namun hanya satu Armada.

"Melihat jangkauan dampak bencana yang sangat luas, bantuan tersebut sangat minim tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan korban banjir," ujar Muardi.

Melihat kendala tersebut, ACT (Aksi Cepat Tanggap) berusaha saling melengkapi dengan pihak-pihak terkait untuk secepat mungkin merespon bencana ini. Sesuai kebutuhan yang sangat mendesak di lapangan, dua tanki air dengan kapasitas 2000 liter ditempatkan di pengungsian.

Satu tangki ditempatkan di gereja Kanaan Jalan Arie Lasut 194, Ternate Tanjung, Kecamatan Singkil, Kota Manado dan satu tangki lainnya di Posko Pengungsian Masjid Nurul Huda Jalan Beringin 1 Ternate Baru Kecamatan Singkil Kota Manado.

"Puji Tuhan, ini sangat membantu Patorang," ujar Pendeta Jatwiko Loke yang diamini oleh jemaat  yang hadir saat acara serah terima.

Rencananya ACT juga akan menyuplai kebutuhan air bersih dikedua tempat itu. Pengadaan airnya sendiri akan didatangkan langsung dari Kota Bitung Sekitar satu Jam perjalanan dari Kota Manado.

Hingga saat ini, kerugian akibat banjir Manado diperkirakan mencapai Rp 1,8 triliun. Sekitar 3.611 rumah rusak ringan, 1.966 rumah rusak sedang, 4.789 rumah rusak berat, 38 masjid rusak, 28 gereja, dan empat klenteng juga rusak. Adapun jumlah korban meninggal mencapai 19 orang.

Laili