Paman & Keponakan Didorong Pemabuk dari Jembatan Viaduk Gubeng

By nova.id, Kamis, 2 Januari 2014 | 04:04 WIB
Paman Keponakan Didorong Pemabuk dari Jembatan Viaduk Gubeng (nova.id)

Paman Keponakan Didorong Pemabuk dari Jembatan Viaduk Gubeng (nova.id)

"Ilustrasi "

Dua pria yang merupakan paman dan keponakan, didorong jatuh dari jembatan Viaduk Gubeng, Surabaya, pada malam tahun baru, Rabu (1/1/2014) dini hari.

Keduanya ialah Niman alias Nihan (17), warga Banyuurip Jaya IV Surabaya, dan Pariman (59), tinggal di Banyuurip Jaya VI.

Mereka, didorong jatuh dari atas jembatan setinggi 15 meter, setelah didorong beberapa orang yang juga mabuk.

Bahkan, sebelum didorong hingga jatuh, paman dan keponakan tersebut sempat dipukuli beramai-ramai oleh para pemabuk yang jumlahnya sekitar 20 orang di jembatan tersebut.

"Mereka sempat dikeroyok dan didorong oleh sekelompok pemabuk hingga jatuh," ungkap Kanit Reskrim Polsek Genteng Iptu Iwan HP, Kamis (2/1/2014).

Fakta ini, diketahui polisi setelah melakukan pemeriksaan terhadap korban Nihan. Pemuda itu sekarang sudah pulang seusai menjalani perawatan di rumah sakit.

Sedangkan pamannya, masih harus menjalani perawatan intensif di RSUD Dr Soetomo Surabaya. "Dan korban mengaku tidak kenal dengan orang-orang yang mengeroyoknya serta mendorong hingga jatuh dari jembatan tersebut," sambung Iwan.

Kepada polisi, Nihan menceritakan malam itu dia bersama keluarganya sengaja keluar bareng untuk menikmati tahun baru ramai-ramai. Nihan berboncengan sepeda motor bersama Panji. Sedangkan Pariman boncengan dengan seorang rekannya.

Selain itu, juga ada Yongki yang berboncengan bersama ibu dan adiknya. Lalu, ikut dalam rombongan ini, Eksan yang berboncengan dengan Dimas. Serta ada Mufik yang naik motor sendirian.

Seusai tahun baruan, rombongan ini hendak kembali pulang. Mereka melintasi Viaduk Gubeng dengan maksud mau kembali ke rumah di Banyu Urip lewat Jalan Karang Menjangan.

Saat di jembatan, sepeda motor yang dinaiki Yongki bersama ibu dan adiknya dicegat oleh sekelompok laki-laki tidak dikenal dalam keadaan mabuk akibat minuman keras. Melihat itu, Nihan berusaha melawan kelompok itu.

Sempat terjadi perkelahian di sana. Tapi karena kelompok pemabuk ini berjumlah sekitar 20 orang, Nihan pun kalah. Lalu, Pariman berusaha membantu keponakannya itu. Tapi, mereka berdua malah dipukuli beramai-ramai.

"Dua korban sempat berusaha lari ke pinggir jembatan. Tapi, terus dikejar oleh sekelompok orang itu. Kemudian, kedua korban sempat didorong sampai akhirnya terjatuh dari atas jembatan," papar Iwan.

Polisi mengaku masih berusaha mencari siapa orang-orang itu. Namun, korban tidak kenal mereka. Hanya sempat mengetahui ciri-ciri para pelaku tersebut.