Nah, kebetulan hari itu, Senin (9/12), Mahyudin (40) sang suami kerjanaik mobil.
"Makanya dia naik kereta," kata Fatmawati (46), bibi korban yangmenemani Mahyudin.
Ny. Ucu dan suaminyatinggal di Ciputat, Tangerang Selatan.
Tak ada yang aneh hariitu. ""Waktu saya tinggal, sih, sehat-sehat aja.Tidak kebayang jadi begini," ujar Mahyudin singkat.
Sebelum kejadian, Ucusempat SMS ke suaminya. Isinya, ia pamitke Tanah Abang dan minta tolong suaminya nengokinanaknya di sekolah.
Karyawan UIN Syarief Hidayatullah, Jakartaini pun menjawab akan nengokin anaknya setelah pulang kerja.
Setelah itu tak adakomunikasi. Pukul 12 siang Mahyudin mencoba menghubungi, tapi handphone-istrinya mati tidak ada jawaban.
"Saya tak curiga.Mungkin istri sedang di jalan dan baterainya ngedrop."
Padahal hari itu. Ucu menumpang gerbong wanita KRL Serpong-Tanah Abang yang bertabrakan dengan truk tanki milikPertamina.
Gerbong tersebut merupakan gerbong penumpangpertama dan bisa ditebak,penumpang di gerbong khusus wanita itu yang banyak menjadi korban.
"Sayaditelepon dari pihak UIN karena pihakrumah sakit meninggalkan pesan untuk saya ke universitas.Pas dihubungi, saya sedang di jalan," tukas Mahyudin.