Di sana, Charles sempat berkunjung ke sebuah perpustakan daerah yang dikelola secara swadaya oleh warga setempat. Charles pun mengutarakan pengalaman berharganya selama di sana. "Melihat antusiasme warga di Kotawaringin ini sungguh menyentuh hati," ujarnya.
Menurut Charles, kendati perpustakaan di daerah masih tergolong minim fasilitas, namun ternyata keberadaannya dapat membantu warga setempat terbantuk keluar dari kebodohan. Sebab di perpustakaan yang menyediakan banyak buku dan referensi bacaan secara gratis, warga dapat 'melihat dunia; meski tanpa beranjak dari kotanya.
"Jika Indonesia ingin mengalami revolusi mental, saya rasa keberadaan sejumlah perpustakaan di daerah bisa berperan sangat besar. Sebab di perpustakaan inilah anak-anak, remaja, bapak-bapak, bahkan para ibu dapat belajar dan mengenal banyak hal baru, secara gratis," tutur Charles lagi.
Pada kesempatan itu, Charles juga mengaku ada hal lain yang membahagiakan dirinya. Pasalnya, di sana ia pun sempat membagikan sedikit ilmu dan pengalamannya sebagai praktisi ilmu komunikasi kepada sejumlah pemuda di Kotawaringin Barat.
"Dengan cara berkomunikasi yang lebih baik, saya sangat berharap, para kaum muda di Kotawaringin dapat lebih percaya diri, sekaligus membantu mereka dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari. Apalagi di Kotawaringin Barat ini potensi pariwisatanya sangat bagus. Sudah pasti mereka butuh para komunikator andal untuk memajukan pariwisata di daerah mereka, yang sepertinya belum banyak tersentuh wisatawan, baik dalam maupun luar negeri," tandas Charles.
Intan Y. Septiani/Tabloidnova.com