Nadya Mulya: Sekarang Saya Menyesal

By nova.id, Senin, 15 Desember 2014 | 06:47 WIB
Nadya Mulya Sekarang Saya Menyesal (nova.id)

Nadya Mulya Sekarang Saya Menyesal (nova.id)

"Nadya Mulya (Foto: Isna) "

Tabloidnova.com - Seorang model, presenter, penulis, sekaligus ibu dari dua orang anak perempuan, Nadya Mulya (34), dalam sebuah kesempatan berbagi pengalaman pribadinya dalam mendidik dan merawat kedua putrinya, Nadine (8) dan Nuala (5).

Sebagai seorang ibu, Nadya menyadari betul pentingnya pendidikan buat kedua anaknya, bukan sekadar untuk mengisi jadwal anak dengan belajar, tapi juga termasuk cara Nadya memilih dengan cermat pendidikan seperti apa yang paling pas ntuk kedua putrinya yang masih kecil-kecil itu.

"Sebagai ibu, saya harus lebih cermat memilih pendidikan untuk anak-anak saya, baik formal maupun non-formal. Oleh karena itu, tidak heran saya menginginkan kedua anak saya mendapatkan pendidikan di sekolah terbaik. Bahkan saya juga menyarankan kedua anak saya untuk ikut berbagai macam les, demi menambah wawasan, kemampuan, dan keahlian mereak di amsa mendatang," ujar Nadya.  

Soal adanya pro dan kontra di antara orangtua perihal dampak dalam memberikan banyak les kepada anak, dengan alasan anak bisa terlalu lelah akibat terlalu banyak mendapatkan ilmu, dari lembaga yang formal (sekolah) dan lembaga non-formal (penyedia les atau kursus), Nadya punya pendapat tersendiri.

"Beberapa waktu lalu, saya sempat baca di sosial media tersebar berita tentang anak 6 tahun yang masuk rumah sakit jiwa (RSJ) akibat terlalu banyak les. Setelah dicek oleh psikolognya langsung dan ke RSJ-nya, ternyata berita itu hoax. Menurut saya, yang tahu tentang anak-anak tentu saja orangtuanya. Saya memberi banyak les kepada anak-anak, sebelumnya sudah tanya dulu, apa yang diinginkan oleh anak-anak," papar Nadya.

Nadya menegaskan, walaupun anak-anak punya hak dan dunianya sendiri, namun menurutnya, tetap saja orangtua perlu mengarahkan anak-anaknya agar kelak menjadi orang-orang dewasa yang mandiri dan memiliki kesempatan bekerja di tempat atau perusahaan terbaik. Oleh karena itu, kata Nadya, perlu dipupuk sejak belia.

"Dulu, waktu kecil saya disuruh les piano oleh orangtua,, tapi saya menolak dan selalu bolos tiap guru lesnya datang ke rumah. Apa yang terjadi? Sekarang saya menyesal, karena tak bisa memainkan piano, padahal dulu kesempatan untuk mempelajarinya sangat terbuka luas. Nah, saya tidak mau Nadine dan Nuala mengalami hal yang sama dengan saya, maka saya arahkan sejak dini,"sahutnya.

Tak heran bila kini, kedua putri Nadya mengikuti banyak les di luar jam sekolah formalnya. "Nadine tadinya saya masukan les matematika, tapi setelah beberapa bulan, saya lihat dia tidak semangat. Akhirnya saya berhentikan. Lalu saya tanya lagi, dia mau les apa. Ternyata dia mau ikut les tari balet dan hiphop di sekolahnya. Ada kalanya dia bosan, tapi saya enggak berhentikan, karena ternyata dia mau latihan tari lagi," tutur Nadya.  

Oleh karena anak-anaknya memiliki jadwal belajar dan les yang cukup padat,Nadya  tentu menyadari pula risikonya. Yakni, dengan semakin sedikitnya waktu untuk berkumpul bersama seluruh keluarganya. Oleh karena itu, Nadya mengaku harus memainkan perannya sebagai ibu dalam membangun kebersamaan.

"Dengan berperan pembentuk kebersamaan anggota keluarga di rumah, saya pikir anak-anak tetap bisa menikmati proses belajar mereka tanpa kehilangan emotional bonding dengan anggota keluarga yang lain. Kebersamaan keluarga yang kami ciptakan setiap hari juga membuat semua anggota keluarga jadi merasa lebih happy, termasuk anak-anak saya," tandas Nadya.

Intan Y. Septiani/Tabloidnova.com