Entah mengenakan rok atau atasan berapliaksi batik, atau scarf yang merupakan kain khas nusantara. Dan ternyata, Lola Amaria mengaku memang mengoleksi cukup banyak kain tradisional Indonesia, yang kerap ia dapatkan saat berkesempatan mengunjungi suatu daerah.
"Ya, belakangan ini saya memang suka pakai baju yang ada unsur kain nusantaranya, entah itu batik atau tenun. Saya punya banyak sekali kain yang saya beli saat punya kesempatan jalan ke suatu tempat. Misalnya saat syuting atau memang sedang berlibur dan jalan-jalan," tuturnya.
Seperti pakaian yang ia kenakan, rok batik sebatas lutut yang dijahit dengan model cukup trendi, dengan atasan putih polos dan dilengkapi aksesori kalung dan anting dari perak. Sebagian kain nusantara milik Lola memang kerap ia jahit di tukang jahit langganannya.
Tak jarang Lola mendapatkan referensi model busana dari berbagai majalah untuk 'menyulap' kain nusantara koleksinya menjadi sepotong rok, atasan, atau baju terusan. "Saya punya tukang jahit langganan yang sudah tahu ukuran tubuh saya dan biasanya juga sudah mengerti selera saya. Tapi memang belum semua kain koleksi saya jahit. Masih ada yang bentuknya lembaran kain dan di simpan di lemari."
Namun demikian, Lola menandaskan, tak berniat untuk punya bisnis di dunia fashion, salah satunya dengan menjadi desainer busana dari kain nusantara. "Wah, enggak sampai jualan lah, ha ha ha... Saya hanya hobi saja menjahit baju dari kain batik atau tenun. Ada kebanggaan tersendiri ketika mengenakannya. Apalagi kain nusantara, kan, punya ciri khas yang enggak dimiliki bangsa lain," tukasnya.
Lola juga mengatakan, ada kenikmatan tersendiri tatkala bisa membeli kain tradisional Indonesia langsung dari perajinnya. "Saya memang enggak punya waktu khusus untuk berburu kain. Tapi ketika sedang ada kesempatan ke daerah, saya pasti mampir ke perajin tenun atau batik. Jadi saya bisa pilih dengan puas kain dengan warna dan motif yang sesuai dengan selera saya. Beli langsung ke perajin juga harganya enggak akan semahal saat kita datang ke bazar di Jakarta," ujarnya lagi.
Kendati belum seluruh daerah di Indonesia ia miliki kain khasnya, namun Lola mengaku senang ketika bisa memiliki kesempatan memborong kain batik, seperti saat ia sedang menyutradarai film Negeri Tanpa Telinga beberapa waktu lalu di kawasan seputar Solo dan Yogyakarta.
"Iya, itu kesempatan emas buat saya blusukan ke pasar-pasar tradisional di Solo dan Yogyakarta untuk borong kain di sela-sela jadwal syuting. Selain bisa dapat banyak pilihan warna dan motif, saya juga bisa dapat harga kain yang jauh lebih murah," ujarnya sambil tersenyum.
Intan Y. Septiani
FOTO: Intan Y. Septiani/NOVA