Ketika Tukang Pijat dan Pasiennya Terlibat Asmara

By nova.id, Jumat, 6 Desember 2013 | 12:41 WIB
Ketika Tukang Pijat dan Pasiennya Terlibat Asmara (nova.id)

Ketika Tukang Pijat dan Pasiennya Terlibat Asmara (nova.id)

"Foto: Laili "

Kasus pembunuhan pedagang permata ternyata diawali hubungan  Suherman (31) sebagai seorang tukang pijat dengan Dewi Manapode (73) kliennya.

"Korban ini sering pijat. Mereka sudah saling kenal sejak 3 tahun belakangan. Dan, hubungan ini berlanjut ke arah hubungan spesial atau hubungan khusus," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, saat menggelar hasil penangkapan pelaku pembunuhan mayat dalam koper di Kali Cinyurup, Desa Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. 

Pada suatu hari sekitar tanggal 30 Oktober 2013, Suherman diminta Dewi datang ke rumahnya di Cilandak, Jakarta Selatan.

"Pada saat itu, korban meminta tersangka libur sehari untuk menemaninya. Namun tersangka menolak karena sudah mengambil libur sebelumnya. Tersangka takut dipecat dari tempat bekerjanya," ungkap Rikwanto.

Suherman sendiri bekerja sebagai tukang pijet refleksi di kawasan  Senayan.  Akibat perselisihan tersebut, mereka akhirnya cekcok hebat. 

Dewi sempat memukul Suherman dan hingga melempar tersangka dengan botol minyak urut. Kalap, Dewi mengambil pisau berusaha menusuk pacarnya. Namun ditangkis dan mengenai korban. Akhirnya, menusuk Dewi berkali-kali hingga tidak berkutik lagi.

Bingung, pelaku sempat mencuci, mengepel, ceceran darah korban. Suherman lalu mengambil koper, dan memasukkan Dewi ke dalamnya.

SH kemudian menelepon rekannya SW, agar datang ke TKP. SW pun  ikut membantu pelaku membereskan korban.

"Rekannya juga membantu membersihkan, masukkan dan mencari lokasi membuang korban. Hingga akhirnya korban ditemukan pemancing," tandas Rikwanto.

Kini, pihak kepolisian masih mengejar rekan Suherman untuk mendapatkan gambaran lengkap proses pembunuhan Dewi. Sekaligus, mengkonfirmasi alasan pelaku membunuh Dewi.Laili