Perayaan ini diselenggarakan dalam satu rangkaian kegiatan Sarasehan dan Dialog Budaya Bandung yang mengambil tema "Menggali Kembali Fungsi Walungan, Jalan Cai Wadah Cai.\
Berbagai elemen masyarakat getol menyuarakan kepedulian akan ketersediaan air baku di wilayah Bandung.
"Salah satu alternatif utama penyediaan air baku di kota Bandung adalah sungai. Namun, sungai yang ada, yakni Cikapundung malah jadi tempat pembuangan air limbah dan sampah dari penduduk di bantaran sungai. Mari kita kembalikan fungsinya, sungai kita sebagai wadah air yang kita konsumsi sehari-hari," tutur budayawan Aat Suratin.
Perhatian utama dalam kegiatan ini adalah ajakan bagi seluruh warga Bandung untuk ikut memelihara sungai sebagai bagian dari upaya mengamankan air minum.
"Perubahan perilaku sanitasi, baik warga dan industri dari hulu sampai hilir adalah kunci air minum sehat dan aman," papar Ir. Muhammad Satori, MT , Ketua Forum Gemricik.
Rangkaian kegiatan Sarasehan dan Dialog Budaya Bandung diramaikan oleh berbagai aktivitas masyarakat seperti kukuyaan (bersih sungai), pentas media rakyat, pameran, lomba tradisional, dan hiburan.
Selain dihadiri langsung oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil, sejumlah budayawan dan tokoh masyarakat yang turut mendukung acara ini adalah Aat Suratin, Tisna Sanjaya, dan Farhan.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Pokja AMPL Nasional dengan pemerintah kota Bandung, PDAM Tirtawening, Komunitas Gerakan Masyarakat Cinta Cikapundung (Gemricik) dan sejumlah komunitas dari Cidurian, Cicadas.
Ade Ryani