Leila S. Chudori Raih Khatulistiwa Literary Award

By nova.id, Rabu, 27 November 2013 | 06:17 WIB
Leila S (nova.id)

Leila S (nova.id)

"Leila S. Chudori meraih penghargaan Khatulistiwa Literary Award untuk kategori prosa. (FOTO: KLA) "

TABLOIDNOVA.com - Khatulistiwa Literary Award (Anugerah Sastra Khatulistiwa) kembali mengumumkan peraih penghargaan penulisan sastra di Indonesia. Dari dua kategori, yaitu puisi dan prosa, penghargaan diberikan untuk Afrizal Malna untuk buku puisinya, Museum Penghancur Dokumen, dan Leila S. Chudori untuk buku prosanya, Pulang.

"Kami berupaya mencari yang istimewa dalam keranjang yang sarat oleh barang-barang tiruan. Kerja yang tak segampang membalik telapak tangan, bagai mencari jarum yang hilang dalam timbunan jerami," ujar Ketua Tim Juri Damhuri Muhammad saat pengumuman pemenang di Atrium Plasa Senayan, Jakarta, Selasa (26/11) lalu.

Museum Penghancur Dokumen dipilih lantaran mampu melukiskan kehidupan dunia modern dan masyarakat urban dengan nuansa puitis. Sedangkan novel Pulang dinilai memiliki kekuatan yang menggabungkan cuplikan-cuplikan peristiwa tentang kehidupan orang eksil (orang-orang Indonesia yang tidak bisa pulang ke tanah air karena situasi politik pada tahun 1965) secara paralel.

Ketua Tim Penyelenggara KLA, Richard Oh, menjelaskan, karya sastra di Indonesia memperlihatkan banyak kemajuan dalam setahun terakhir. Beberapa di antaranya bahkan akan terbit di Amerika, Italia, Perancis dan Turki. "Sastra dunia mulai melirik pada Indonesia," ujar penulis yang pernah mendirikan QB World Books ini.

Salah satu karya yang akan terbit untuk pasar di luar negeri tak lain Pulang, yang saat ini sedang dalam proses penerjemahan ke dalam bahasa Jerman. Buku ini nantinya juga akan melengkapi koleksi buku Indonesia, sebagai tamu kehormatan dalam ajang Frankfurt Book Fair 2015.

KLA sendiri pertama kali diadakan oleh Richard Oh pada 2001 sebagai bentuk pengakuan dan dedikasinya terhadap karya-karya seni dan sastra Indonesia. Ajang penghargaan ini mendapat dukungan dari Takeshi Ichiki (waktu itu President Director Plaza Senayan), penulis Danarto, penyair Sutardji Calzoum Bachri, dan beberapa sastrawan lain.

Menurut Damhuri, karya-karya yang masuk proses seleksi diperoleh berdasarkan rekomendasi penerbit maupun pengarang, dan terbit dalam kurun waktu 12 bulan. Tahun ini tak kurang dari 70 judul buku prosa dan 40 judul buku puisi masuk ke meja panitia. Dari jumlah itu, tim juri menyeleksi karya-karya terbaik hingga terpilih lima besar untuk masing-masing kategori, yaitu:

Kategori Prosa1. Surat Panjang tentang Jarak Kita yang Jutaan Tahun Cahaya, novel karya Dewi Kharisma Michellia (Gramedia Pustaka Utama, Juni 2013)2. Pulang, novel karya Leila S Chudori (Kepustakaan Populer Gramedia, Desember 2012)3. Murjangkung (Cinta yang Dungu dan Hantu-hantu), kumpulan cerpen karya AS Laksana (Gagas Media, Januari 2013)4. Amba, novel karya Laksmi Pamuntjak (Gramedia Pustaka Utama, September 2012)5. Pasung Jiwa, novel karya Okky Madasari (Gramedia Pustaka Utama, Mei 2013)Kategori Puisi1. Munajat Buaya Darat, karya Mashuri (Gress Publishing, Desember 2012)2. Kopi, Kretek, Cinta, karya Agus R Sardjono (Komodo Books, Juni 2013)3. Museum Penghancur Dokumen, karya Afrizal Malna (Garudhawaca, April 2013)4. Telapak Air, karya Soni Farid Maulana (Komunitas SLS, Maret 2013)5. Odong-Odong Fort de Kock, karya Deddy Arsya (Kabarita, Mei 2013)

Risna Safitri