Bunuh Anak dan Pembantu, Suami Istri Ini Dihukum Mati

By nova.id, Rabu, 27 November 2013 | 06:03 WIB
Bunuh Anak dan Pembantu Suami Istri Ini Dihukum Mati (nova.id)

Bunuh Anak dan Pembantu Suami Istri Ini Dihukum Mati (nova.id)

"Dok. Indianexpress.com "

Rajesh dan Nupur Talwar, pasangan suami-istri di India divonis mati. Keduanya divonis bersalah dalam persidangan di pengadilan setempat di Ghaziabad, dekat Noida, India, setelah pasangan dokter gigi yang kaya itu didakwa membunuh Aarushi Talwar, putri mereka yang baru berusia 14 tahun.

Tak hanya itu, Rajesh dan Nupur sebelumnya juga didakwa telah menghilangkan nyawa Hemraj, pelayan mereka yang berkebangsaan Nepal, yang ditemukan meninggal sehari setelah Aarushi dibunuh. Aarushi ditemukan meninggal di rumah orangtuanya di Noida. kota yang tengah berkembang pesat tak jauh dari Delhi, pada 2008 dengan leher tergorok.

Sebelumnya, polisi menduga mereka bekerjasama untuk membunuh anak dan pelayan mereka, di mana tindak kriminal seperti ini banyak dilakukan masyarakat pedesaan di sana demi alasan kehormatan. Kasus ini sempat menghebohkan masyarakat India, baik dari kalangan kaya maupun sebaliknya dan menimbulkan banyak teka-teki.

Beberapa jam setelah Aarushi ditemukan tewas di kamarnya, mulanya polisi menduga Hemraj lah tersangka utamanya. Bahkan, polisi mengirim tim ke Nepal untuk mencari Hemraj. 

Namun, yang dicari ternyata tidak hilang. Sehari setelah itu, mayat Hemraj justru ditemukan tergeletak di teras di atas kamar Aarushi dan diperkirakan sudah lama ada di sana.

Sejak itulah, polisi mencurigai Rajesh dan Nupur sebagai pelakunya. Terlebih setelah melihat bentuk sayatan di leher Aarushi yang menurut polisi sangat presisi layaknya dilakukan oleh orang yang profesional, misalnya dokter atau tukang daging. Ini mengarahkan polisi pada Rajesh dan Nupur yang memang berprofesi sebagai dokter. Polisi menduga keduanya melakukan pembunuhan ini demi alasan kehormatan yang lazim disebut honour killing.

Menariknya, meski sudah didakwa, pasangan ini selalu menolak tuduhan itu dan justru menyalahkan peliputan media yang mereka anggap sebagai pencarian sensasi. Media massa di India sendiri banyak yang menyebutkan bahwa Central Bureau of Investigation (CBI), agen detektif federal India, mengandalkan bukti yang ada untuk mengejar Rajesh dan Nupur. "Banyak bukti yang menunjukkan bahwa tidak ada orang lain selain kedua orang itu yang melakukan pembunuhan ini," ujar pihak CBI.

Pihak pengadilan sendiri telah memutus mereka bersalah, tapi menurut pengacara pihak Talwar, mereka akan mengajukan banding atas vonis tersebut. Talwar mengaku kecewa atas putusan pengadilan. "Kami tidak merasa melakukan apa yang telah dituduhkan," ujar Talwar. Peristiwa kriminal semacam ini, seperti dikutip dari Daily Mail, banyak terjadi di India dan melibatkan banyak kasta.

Kasus yang terjadi pada Aarushi, banyak dialami oleh keluarga-keluarga kaya di sana, yang khawatir kekayaannya akan memicu terjadinya kekerasan. Dipankar Gupta, seorang sosiolog dari Shiv Nadar University di Uttar Pradesh mengatakan, kasus ini menyoroti kasus yang umumnya terjadi di sana, di mana pembantu rumah tangga seringkali disiksa atau diperlakukan kasar oleh majikan. "Namun, setidaknya sekarang sudah ada kemajuan, karena sudah ada beberapa orang yang mulai membicarakan hal ini," tuturnya.

Hasuna