Polwan Berjilbab kini bukan lagi sekedar wacana. Setelah Kapolri Jendral Sutarman melempar pernyataan memberi izin Polwan untuk berjilbab, kali ini (25/11) giliran Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Ekobayuseno menggelar Polwan-Polwan berjilbab.
Bertempat di lapangan upacara Polda Metro Jaya, Putut dan sejumlah pejabat Polda menyaksikan 15 Polwan memeragakan seragam Polwan berjilbab dari berbagai kesatuan dan untuk masing-masing kebutuhan.
Seragam Polwan berjilbab yang diperkenalkan mulai dari PDU (pakaian dinas upacara) I yang digunakan untuk acaraa kepresidenan. Terdiri dari topi PDU, jilbab coklat tua, setelan jas dengan lengan dan rok panjang warna coklat tua.
PDU IV yang dapat dikenakan pada acara serah terima jabatan, terdiri atas topi PDU, jilbab cokelat tua, setelan safari lengan panjang dan rok panjang warna coklat.
Untuk PDH (pakaian dinas harian) dapat mengenakan pakaian dinas harian coklat muda-coklat tua berlengan dan rok panjang. Sedangkan PDL (pakaian dinas lapangan) berupa setelan pakaian dinas berlengan dan celana panjang. PDL ini ada yang biasa juga ada yang khusus untuk Patroli dan Pengawalan.
Khusus Ditlantasd dan Provoost, Polwan menggunakan jilbab warna putih.
Polwan yang berdinas di bagian administrasi menggunakan seragam sesuai unit kerja, lengkap dengan rok panjang.
"Kalau Polwan memilih mengenakan jilbab, tentu harus bisa beradaptasi dengan seragam baru saat menjalankan tugas maupun baris berbaris," ungkap Bripda Lia Listyaningrum, salah satu Polwan berjilbab yang ?pagi ini memeragakan seragam Polwan berjilbab sembari baris berbaris.Laili