Minta Uang, Tarmidi Dibuang ke Jurang

By nova.id, Kamis, 14 November 2013 | 03:27 WIB
Minta Uang Tarmidi Dibuang ke Jurang (nova.id)

Minta Uang Tarmidi Dibuang ke Jurang (nova.id)

"ilustrasi "

Senyum bahagia terkembang di wajah Tarmidi (45) saat polisi mengajak dirinya membeberkan kasus perampasan mobil Kijang Innova  B 1185 ST yang disupirinya 30 Oktober 2013 lalu.

"Terima kasih bapak polisi yang sudah banyak membantu dan mencari pelaku sampai tertangkap. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak kepala unit V Jatanras Polda Metro Jaya, Bapak Antonius Agus," ujarnya.

Kendati sudah lega para penjahat yang sudah merampas mobilnya dan menganiaya dirinya hingga pingsan, namun Tarmidi mengaku telinganya masih berdenging akibat penganiayaan berat yang diterimanya. Diakui Tarmidi, dirinya sudah berusaha berobat dan sudah menghabiskan uang Rp 500 ribu namun pendengarannya masih berdenging.

Selain pendengaran yang berdenging, Tarmidi juga masih teringat jelas saat-saat dirinya menerima perlakuan buruk para penjahat, ER (32), T (33)dan HS (32).

"Awal bertemu dan dia minta tolong jemput istri yang sedang sakit. Saya hanya kasihan. Walaupun dijanjikan uang Rp 700 ribu, saya mau ambil mobil pribadi supaya muat untuk menjemput orang sakit," ujarnya polos.

Saat di perjalanan, Tarmidi masih ingat betul dirinya diminta memutar lalu berhenti. Kemudian ketiga pria berbadan besar tersebut langsung menggebukinya."Saya sempat berontak. Tapi dipukuli, lalu diikat dan muka ditutupi. Sekitar 10 sampai 15 menit kemudian, saya dimasukkan ke dalam mobil lain dan dibawa," kenangnya.

Pada pukul 9 malam, komplotan mengeluarkan Tarmidi di sebuah tempat. "Saya sempat minta uang Rp 20 ribu untuk ongkos (bayar transport pulang). Tapi saya malah ditendang, katanya sudah ada di kantong.  Dan saya digelundungin ke jurang," Tarmidi masih ngeri mengingat kejadian malam itu.

Saat sudah aman, Tarmidi langsung membuka lakban yang menutupi matanya. "Saya merayap ke atas mau cari pertolongan. Ya, jalannya seperti kuntilanak (kaki dan tangan masih diikat). Warga enggak ada yang mau nolong. Mungkin karena wajah saya hancur. Mungkin mereka takut," keluhnya.

Setelah agak lama, ada seseorang yang bersedia membantunya ke pos polisi terdekat. "Saya terima kasih. Polisi di sana baik-baik. Saya dibantu, juga diantar pulang. Dan besoknya (1/11) saya lapor lagi ke Polsek," ujar Tarmidi.

Saat dihadapkan dengan para pelaku. Tarmidi hanya tersenyum tipis tanpa emosi. "Saya tidak dendam. Soal perlakuan mereka sama saya, saya serahkan saja sama Allah SWT. Biar Allah SWT saja yang membalas," ujarnya lagi.Laili