Ditembak Karena Menolak Push Up

By nova.id, Sabtu, 9 November 2013 | 00:59 WIB
Ditembak Karena Menolak Push Up (nova.id)

Salah satu pertanyaan penting soal kejadian tertembaknya satpam ruko di Cengkareng Jakarta Barat beberapa waktu lalu, mengapa WW tega menembak Bachrudin jika hanya merasa tersinggung.

Dijelaskan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, awal mula kejadian, saat tiba di ruko di Cengkareng, WW bermaksud mengabsen satpam yang termasuk binaannya.

Ditembak Karena Menolak Push Up (nova.id)

"ilustrasi "

"Waktu itu, dia (WW) merasa sebagai pembina keamanan. Waktu tidak menemukan B, pelaku memanggil yang bersangkutan dan mengenakan hukuman push up. Tapi korban tidak mau," terang Rikwanto.

\Merasa tersinggung dengan sikap Bachrudin yang tak hormat, WW mencabut pistol dan menakut-nakuti korban dengan mengacung-acungkan di depan yang bersangkutan. Tak disangka, pistol tersebut meletus.

"Apapun alasan perbuatannya, yang jelas perbuatan tersebut salah dan tidak sesuai SOP," tandas Rikwanto.

WW sendiri sejatinya adalah petugas protokol Yanma (Pelayanan Masyarakat) di Mako Brimob. Diakui Rikwanto, WW memang secara kedinasan berhak memegang senjata api.

"Tapi senjata itu diperoleh bergantian. Dan dibawa saat sedang bertugas. Artinya, kalau lepas dinas akan diserahkan ke rekan yang lain. Jadi memang bukan senjata pribadi," tandas Rikwanto menepis soal kepemilikan senjata para anggota kepolisian.Laili