"Ya. Sudah 17 orang diperiksa terkait video tindakan kurang patut di sebuah sekolah yang beredar di kalangan terbatas," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto ketika dikonfirmasi mengenai perkembangan kasus tersebut.
Masih menurut Rikwanto, penyidik sudah memeriksa AE, siswi SMP yang menjadi pelaku video dan pasangannya, FP.
Penyidik saat ini sudah melakukan analisa terhadap video maupun pernyataan saksi-saksi. Dari hasil analisa, ada keterangan yang bersilangan antara keterangan pelaku dan saksi-saksi lain sebelumnya. Adanya perbedaan ini akan diperiksa ulang kepada saksi yang sudah diperiksa. "Ini untuk menyesuaikan keterangan AE dan FP," ungkap Rikwanto lagi.
Saat disinggung materi apa yang berbeda dari keterangan saksi, Rikwanto menyampaikan jika pernyataan dari AE kepada penyidik menuturkan jika dirinya dipaksa oleh rekan yang lain.
"Dia sudah menyebutkan siapa-siapanya. Dan dia bilang, kalau tidak mau akan disebarluaskan," ujar Rikwanto lagi.
Atas materi baru ini, polisi akan mengonfirmasi kepada orang yang dimaksud AE. "Akan ditanya, apakah benar ada perkataan itu," ujar Rikwanto.
Walau AE bersikukuh mengatakan dirinya dipaksa, FP justru tidak bicara soal pemaksaan sama sekali. "Dia justru banyak bicara soal kronologis, siapa saja yang ikut terlibat, prosesnya bagaimana, apa saja yang dilakukan terutama dikaitkan dengan rekaman yang ada," ungkap Rikwanto menjelaskan apa yang didapat penyidik.Atas dua pernyataan ini, polisi akan tetap menindak lanjuti pernyataan. "Akan dikonfirmasi pada orang yang dimaksud," tegas Rikwanto.
Laili