Eksotiknya Candi Sambisari

By nova.id, Jumat, 25 Oktober 2013 | 01:05 WIB
Eksotiknya Candi Sambisari (nova.id)

Eksotiknya Candi Sambisari (nova.id)

"Foto: Henry "

Suatu pagi di tahun 1966, di kawasan subur di Sambisari, Kelurahan Purwomartani, sekitar 12 km dari Yogyakarta. Seorang petani bernama Karyowinangun dari rumahnya, melangkahkan kaki menuju sawah, menunaikan darmanya sebagai petani. Ia pun segera mengayunkan cangkulnya untuk mengolah sawah. Ia terkejut ketika cangkulnya membentur batu. Setelah diamati, ternyata bukan batu biasa. Namun, batu itu memiliki pahatan di permukaannya. Karyowinangun dan warga yang menyaksikan batu pahatan itu pun menjadi takjub.

Mendengar kejadian ini, Dinas Purbakala menetapkan sawah Karyowinangun sebagai kawasan purbakala. Penggalian pun dilakukan. Dinas Purbakala menemukan ratusan batuan lain, juga arca kuno.  Bebatuan itu mirip puzzle yang dirangkai. Perlu waktu 21 tahun untuk merangkainya sampai sekarang berbentuk candi, dan dinamakan Candi Sambisari.

Kini, Candi Sambisari sudah berdiri megah. Lokasinya tak jauh dari Candi Prambanan.Dari arah Prambanan menuju Yogyakarta, Anda akan menemukan petunjuk arah menuju Candi Sambisari yang termasuk wilayah Kecamatan Kalasan ini. Ikutilah petunjuk itu, sampai akhirnya menemukan lokasi candi.

Tak seperti candi lain di sekitarnya seperti Prambanan, Kalasan, Boko, Candi Sambisari terletak di bawah permukaan tanah, mirip Candi Tikus di kawasan Trowulan.  Posisi candi terletak dengan kedalaman 6,5 meter dari permukaan tanah sekitar. Namun, sebagian arkeolog menduga, Candi Sambisari sebenarnya sama seperti candi lain yang berlokasi di atas permukaan tanah. Kompleks candi diperkirakan runtuh dan tertimbun material akibat letusan gunung Merapi.

 Candi dengan ketinggian 7,5 meter  yang diperkirakan dibangun tahun 812-838 Masehi di masa kerajaan Mataram Hindu itu, kini terlihat begitu megah. Menempati areal lahan seluas 50 x 48 meter, tampak di depan candi induk itu terdapat candi pendamping. Namun, candi pendamping itu belum sempurna. "Candi Sambisari tak kalah indah dibandingkan candi lain di sekitarnya," ujar Handini, pengunjung yang datang dari Magelang.

 Handini yang datang bersama suami dan dua anaknya mengatakan, kedatangannya ke Candi Sambisari merupakan "satu paket" dengan Candi Prambanan. "Sayang kalau enggak ke mari. Apalagi, candinya beda dengan yang lain. Eksotik, karena posisinya di kedalaman tanah," ungkapnya seraya menjelaskan kepada anaknya bahwa di bilik candi utama terdapat Lingga dan Yoni, lambang kesuburan.

Henry