Dikatakan pula, pada hari Minggu (20/10) sekitar pukul 20.30 WIB, keluarga Lukman mendapat telepon dari seseorang yang mengatakan jika putrinya Afnan (6) ditemukan warga di pinggir jalan Karangwareng, Cirebon, Jawa Barat.
"Kebetulan Afnan yang masih hafal nomor handphone ibunya bisa memberitahu pada orang yang menemukan. Sehingga warga langsung menelpon ibunya," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, kepada wartawan, Rabu (23/10). Malam itu juga, Lukman dan istrinya pergi menjemput Afnan ke Cirebon dan tiba di Cirebon sekitar pukul 02.00 WIB.
Penyidik terus mengembangkan kasus penculikan, apalagi RH yang membawa Afnan dari Bekasi hingga Cirebon masih belum diketemukan. "Dari penelusuran terhadap saksi ID yang merekomendasi RH kepada Lukman, RH dikenal ID dari terminal Kampung Rambutan tanpa asal usul yang jelas. ID kemudian menawari kerja sebagai pembantu dan RH mau," ungkap Rikwanto soal latar belakang RH yang tak begitu dikenal ID namun disalurkan ke keluarga Lukman karena ingin mendapat komisi sebagai penyalur pembantu.
Saat hari kejadian adalah hari pertama kerja RH. ID membawa RH ke rumah Lukman ??pagi di hari kejadian. Sementara Lukman bekerja diluar, istri Lukman juga menjaga tokonya di kawasan Pondok Gede, Afnan yang masih berusia 6 tahun terpaksa ditinggal dan dijaga RH di rumah. Sekitar pukul 10 pagi, RH mengajak Afnan ke toko ibunya. Namun ternyata, RH justru melarikan Afnan ke Cirebon, dan jam 4 sore Afnan ditinggal oleh RH di tengah jalan.
"Menurut keterangan warga, Afnan diturunkan dari bus Luragung Jaya. Tapi tidak jelas siapa yang membawanya. Warga kemudian mengamankan bocah tersebut," tandas Rikwanto lagi.
Penyidik yang tak ingin kecolongan jejak RH, terus melacak bus Luragung Jaya mulai bus mana, siapa sopir dan kondekturnya serta dimana kemungkinan RH turun. "Tapi sementara ini, motifnya belum jelas," tandas Rikwanto.
Laili