Biro Narkotika Oklahoma langsung menginvestigasi kematian dua orang penduduk yang dicurigai terkait dengan Krokodil. Salah satu mayat yang diinvestigasi adalah Justin McGree (33) yang meninggal setahun lalu. Chelle Fencher, teman McGree, berkata kepada penyidik bahwa rekannya itu mengonsumsi Krokodil.
"Kulitnya menghilang," ujarnya. "Para dokter mengatakan ada sesuatu yang menggerogoti tubuhnya dari dalam ke luar. Keesokan harinya, dokter berkata ini gara-gara Krokodil." Jika kematian McGree ternyata memang akibat Krokodil, berarti narkoba ini sudah masuk AS jauh sebelum pemerintah mencurigainya.
Krokodil termasuk obat-obatan terlarang jenis opiate. Sama seperti methana, Krokodil dibuat dari bahan-bahan yang bisa ditemukan sehari-hari. Diantaranya adalah codein (penghilang rasa sakit dalam obat batuk), thinner cat, alkohol, dan bensin. Penggunaan narkoba ini mirip dengan morfin atau heroin, yakni dengan cara disuntikkan ke pembuluh darah.
Narkoba ini sudah populer di Rusia sejak tahun 2002 karena harganya yang murah. Sekitar 20 kali lebih murah ketimbang harga heroin. Namun, bahanya penggunaan Krokodil juga berkali lipat. Pemadat Krokodil akan merasakan kulit mereka berruam dan menghijau sebelum akhirnya membusuk.
Ini karena saat disuntikkan, Krokodil akan langsung masuk dan meresap ke pembuluh darah dan membuat jaringan yang dilaluinya mati. Hasilnya, kulit mengeras dan membusuk, kadang-kadang bahkan hingga terlepas dari tulang.
Oleh karena itu, sangat berbahaya jika pengguna Krokodil sampai kecanduan menggunakan narkoba ini. "Karena bila orang sudah kecanduan hingga level ini, biasanya mereka tidak bisa berpikir rasional lagi," ujar Dr. Ellen Marmur, kepala dermatologi di Mount Sinai Medical Center, New York City kepada Fox News.
Ajeng