Kasus pembunuhan dan bunuh diri di tower Ebony, apartemen Kalibata City, kini sudah memeriksa 6 orang saksi untuk menguak motif pembunuhan Holly Angelia. Keenam saksi tersebut diantaranya, rekan Angelia yang bernama Umar, Sulaiman, dan Inal, seorang petugas sekuriti tower bernama Rozak, Ibunda angkat korban Kushandani, dan tetangga apartemen Angelia.
Dari hasil pemeriksaan ibunda angkat korban, pada sore hari sebelum kejadian korban sempat mampir ke kediaman ibu angkatnya di Cibubur. "Waktu itu sekitar pukul 15.00 WIB, korban sempat main ke rumah Kushandani Musti Astuti, di cibubur. Sekitar pukul 18.00 WIB, yang bersangkutan pamit pulang dengan taksi," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan, Rabu (2/10).
Sesampainya di apartemen, korban masih baik-baik saja. Namun pada pukul 22.38 WIB, Angelia mendadak menelpon ibu angkatnya sembari berteriak minta tolong. Dan sejurus kemudian, telepon mati. Kus kemudian meminta bantuan keluarga lain agar menuju ke sana. Di apartemen, sepupu korban bersama dengan sekuriti, mengetuk-ketuk pintu apartemen. Berulang kali diketuk sampai keras tak ada jawaban, sekuriti akhirnya mencongkel pindu dengan obeng dan linggis.
"Saat ditemukan, korban dalam posisi tertelungkup, dan terikat kabel charge handphone namun masih bernapas. Tidak ada orang saat itu, hanya pintu balkon terbuka serta ada orang jatuh di bawah," terang Rikwanto lagi.
Sayangnya, saat akan dilarikan ke rumah sakit terdekat Angelia menghembuskan nafas terakhir. Kemudian jenasah Angelia dibawa ke RSCM untuk dilakukan visum et revertum. "Saat ini jenasah sudah dibawa keluarga korban ke Salatiga," jelas Rikwanto.
Selanjutnya, penyidik akan memeriksa keluarga korban di Salatiga, pasca masa berkabung."Mudah-mudahan ini bisa menyingkap motif atau setidaknya, siapa mr.x ini," tandas Rikwanto. Laili