Permukaan air waduk memang sudah kelihatan. Tak ada lagi eceng gondok. Menurut Warsito, "Sebelumnya, orang enggak ngerti ada waduk di sini. Soalnya seluruh permukaan air sudah tertutup eceng gondok yang tebal. Selain itu, di sekitar waduk juga dipenuhi alang-alang yang cukup tinggi," lanjut pria asal Purbalingga (Jateng) ini.
Di proyek ini, salah satu tugas Warsito adalah menata bambu-bambu penahan di bibir waduk agar tanah yang baru saja diuruk tidak longsor. Kata Warsito lagi, di sekitar waduk akan dijadikan ruang terbuka hijau. "Nanti akan ditanam banyak pepohonan. Tentu saja, saya persisnya enggak tahu," katanya.
Salah satu pertugas keamanan, Basir, mengungkapkan, kawasan waduk seluas sekitar 20 hektar ini semula banyak tumbuh rumput liar. "Menjelang hari raya korban, ada, lho, yang jualan hewan korban di sini. Banyak pula warga yang mencari rumput untuk makanan ternak. Kawasannya enggak tertata."
Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Gubernur Jokowi akan menyulap kawasan ini menjadi ruang rekreasi warga. Selain membuat taman publik, akan dibuat pula berbagai fasilitas pendukung seperti hotel dan gedung konser. "Nanti waduk Ria Rio akan seindah Waduk Pluit. Tentu saja berhasil atau tidak, tergantung juga dari dukungan masyarakat," kata Basir.
Yang pasti tahap demi tahap pembenahan waduk Ria Rio akan terus dikerjakan. Basir dan semua warga Jakarta pun berharap, Waduk Ria Rio benar-benar menjadi taman rekreasi murah bagi warganya. "Ini juga salah satu perubahan wajah Jakarta. Oh iya, sekarang nama Waduk Ria Rio cukup terkenal, lho. Padahal, dulu enggak ada yang tahu."
Henry